Senin 18 Nov 2019 14:47 WIB

Grab dan ACT Ringankan Beban Ribuan Penyintas Gempa

Bantuan bisa dimanfaatkan oleh 4.100 pengungsi.

Keceriaan pengungsi anak di Maluku Tengah saat menerima makanan siap santap.
Foto: act
Keceriaan pengungsi anak di Maluku Tengah saat menerima makanan siap santap.

REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU TENGAH - Pemulihan pascabencana gempa di Maluku terus berlangsung. Aksi Cepat Tanggap (ACT) kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya Grab Indonesia.

Kolaborasi ini berupa penyediaan beragam kebutuhan pangan dan air bersih untuk penyintas gempa Maluku dalam proses pemulihan warga terdampak gempa. Bantuan secara resmi diserahkan oleh Grab Indonesia, bertempat di Desa Liang dan Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Baca Juga

PIC Emerging Grab Ambon Yuri Nicholast mengatakan kolaborasi kemanusiaan bersama ACT untuk pemulihan Maluku merupakan bentuk kepedulian karyawan, mitra, dan pelanggan Grab Indonesia. “Kolaborasi ini hadir atas kedermawanan komunitas kami, yaitu karyawan, mitra, dan pelanggan Grab. Semoga upaya kami dapat membantu korban terdampak gempa dan bangkit bersama di masa pemulihan ini,” kata Yuri.

Penggalangan dana dilakukan bersama melalui GrabRewards di aplikasi Grab Indonesia. Melalui teknologi GrabRewards di aplikasi, Grab menyatukan komunitas untuk bisa berbagi melalui penukaran poin selama dua pekan. Dalam kurun waktu tersebut, donasi yang terkumpul sebesar Rp 161 juta.

 

“Seluruh donasi yang terkumpul kami percayakan untuk disalurkan melalui ACT dan jaringannya yang sudah tersebar di berbagai daerah, salah satunya adalah Ambon,” kata Yuri.

Gempa susulan yang masih terjadi di Maluku menggerakkan komunitas Grab untuk fokus memberi bantuan pokok bagi warga yang masih mengungsi. Hal ini bertujuan agar para pengungsi tetap mendapatkan pasokan bahan pangan, makanan siap santap melalui Dapur Umum ACT, dan air bersih.

Bantuan hasil kedermawanan Grab Indonesia ini, akan memenuhi kebutuhan pokok sekitar 4.100 pengungsi selama sebulan. “Kami sudah distribusikan paket pangan untuk pengungsi, juga menyuplai kebutuhan Dapur Umum untuk pengungsi selama sepekan. Lalu untuk bantuan air bersih juga akan disuplai selama sebulan. Bantuan pangan dan air bersih ini sekiranya menjangkau 4.100 pengungsi,” kata Yuri.

Karina Yusmaniar, Tim Kemitraan ACT mengapresiasi kepedulian Grab Indonesia dan komunitas yang ada di dalamnya. Menurutnya, hingga saat ini, pengungsi masih enggan kembali ke rumah mereka karena khawatir gempa susulan.

Selama di pengungsian, pengungsi membutuhkan pangan dan air bersih. Keterlibatan Grab Indonesia dalam aksi-aksi kemanusiaan bersama ACT dalam menggalang bantuan korban bencana, merupakan ketiga kalinya. Kerja sama ini berfokus pada mobilitas, kesehatan, dan penanganan trauma bagi warga terdampak bencana. Tidak hanya private sector, hingga kini ACT terus mengajak masyarakat dermawan untuk membantu penyintas gempa Maluku di berbagai kalangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement