Ahad 17 Nov 2019 18:00 WIB

Persis Apresiasi Terobosan Muhammadiyah di Bidang pendidikan

Seluruh warga Muhammadiyah akan memperingati miladnya pada 18 November 2019

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Peletakan Batu Pertama Menara SM. DIrektur Suara Muhammadiyah Deni Asyari menyampaikan sambutan sebelum meletakkan batu pertama pembangunan Menara Suara Muhammadiyah (SM) di Yogyakarta, Ahad (17/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Peletakan Batu Pertama Menara SM. DIrektur Suara Muhammadiyah Deni Asyari menyampaikan sambutan sebelum meletakkan batu pertama pembangunan Menara Suara Muhammadiyah (SM) di Yogyakarta, Ahad (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhamadiyah sebagai salah ormas Islam terbesar di nusantara telah menapaki usianya yang ke-107 tahun. Seluruh warga Muhammadiyah akan memperingati miladnya pada 18 November 2019 dengan mengangkat tema “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

Perjalanan satu abad lebih Muhammadiyah itu mendapat apresiasi dari Waki Ketua Umum Persatuan Islam (Persis), Ustaz Jeje Zaenudin. Menurut Ustaz Jeje, dalam perjalannya Muhammadiyah telah berkontribusi banyak di bidang pendidikan.

“Kita sangat berbahagai dan sangat bangga kepada Muhammadiyah, salah atu ormas Islam yang telah banyak berkiprah, dan bejasa, berkontribusi dalam memajukan Islam dan kaum muslim di Indonesia, terutama dengan terobosanya yang luar biasa di dalam pedidikan dan peningkatan SDM kaum muslimin,” ujar Ustaz Jeje saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (17/11).

Selain itu, lanjutnya, Muhammadiyah selama ini juga telah ikut berkontribusi dalam mengawal, mengarahkan, dan membimbing arah kehidupan bangsa Indonesia untuk menjadi lebih baik. Kedepannya, menurut dia, banyak yang bisa dikerjasamakan Muhammadiyah dan Persis untuk membangun bangsa ini.

Apalagi, menurut dia, Muhammadiyah dan Persis memiliki spirit yang sama dalam memajukan umat Islam di Indonesia. “Persatuan Islam (Persis) dan Muhammadiyah mempunyai spirit yang sama, yaitu sebagai Islam yang reformis dan berpikir berkemajuan, tentu langsung atau tidak langsung, bagi Persis apa yang dilakukan Muhammadiyah dan ormas Islam yang lain pada dasarnya adalah bekerjasama,” ucapnya.

Dia menambahkan, Muhammadiyah dan Persis kedepannya bisa saling bergandeng tangan dan bisa saling mengisi ruang-ruang yang kosong dari pergerakan dakwah yang dilakukan umat Islam selama ini. Selain itu, kata dia, sebagai sesama ormas Islam juga bisa saling berbagi pengalaman untuk membimbing dan mengarahkan umat Islam Indonesia.

“Salah satunya saya kira ini adalah berkolaborasi, bekerjasama dan berbagi pengalaman dalam membangun SDM muslim Indonesia melalui kampus-kampus yang bagus, kemudian terobosan khitmat Perserikatan Muhamamdiyah di bidang kesehatan umat, dan di bidang kesejahteraan ekonomi umat. itu insyaAllah,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement