REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak umat di wilayah Lampung, untuk peduli rakyat Palestina. Ini dilakukan ACT merespons gempuran udara tentara zionis Israel di wilayah Gaza yang menimbulkan puluhan meninggal dunia dan luka-luka.
Kepala Program ACT Lampung Arief Rakhman mengatakan, ACT akan memasifkan bantuan untuk Palestina sebagai aksi nyata kepedulian kemanusiaan di dunia Internasional. ACT terus mengajak umat di Lampung untuk peduli terhadap pascapeningkatan eskalasi serangan ke Palestina.
Menurut dia, dari jarak yang cukup jauh, umat di Lampung dapat membantu korban serangan senjata yang mayoritas wanita, anak-anak dan lansia melalui ACT Lampung. “Mari bantu doa dan sebagian harta kita untuk warga terdampak mudah-mudahan amal ibadah kita diterima Allah SWT,” katanya di Bandar Lampung, Sabtu (16/11) lalu.
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin menyatakan, ACT mengecam serangan Israel terhadap Palestina, terlebih menjelang musim dingin yang mencekam. ACT melihat permasalahan ini bukan lagi masalah yang ringan karena sudah berlangsung setiap tahun dengan eskalasi yang semakin meningkat.
Program bantuan reguler yang sudah ada akan terus kami tingkatkan. Kami sudah berikan instruksi kepada relawan dan mitra-mitra kami di Gaza untuk memasifkan pendistribusian bantuan medis, kesediaan paket pangan, dan bantuan lainnya,” ungkap Ahyudin.
Dalam keterangannya, Presiden ACT Ibnu Khajar telah menyatakan lembaga ini berkomitmen untuk terus mengirimkan bantuan dan memastikan mereka melewati musim dingin dan eskalasi serangan tanpa dihantui kondisi yang mencekam. “Kami umat muslim Indonesia dan berharap seluruh muslim di dunia untuk terus peduli dengan saudara kita di Palestina,” tambahnya.
Direktur Eksekutif Global Humanity Response (GHR)-ACT Bambang Triyono menyatakan, bantuan sudah dipersiapkan dan akan diberikan untuk merespon situasi darurat terkini di Gaza, utamanya adalah bantuan medis. Hingga saat ini, ada beberapa bantuan yang telah disiapkan, yaitu posko First Response. Posko ini digunakan untuk melayani dan menangani kasus gawat darurat untuk para korban.
Posko akan didirikan di beberapa kegubernuran di Jalur Gaza, khususnya yang berada di dekat perbatasan-perbatasan. Kedua, ACT menyiapkan bantuan medis lanjutan bagi para korban yang membutuhkan penanganan lebih serius/operasi hingga bantuan penyedian alat bantu prostetik (artificial limbs). Selain itu, ACT akan memberikan bantuan santunan bagi anggota keluarga yang ditinggal wafat karena menjadi korban agresi tersebut.
Bantuan medis telah berjalan sejak perayaan Great Return March (GRM) sejak 20118, hingga setiap Jumat saat GRM itu diperingati di perbatasan-perbatasan. ACT membuka posko kesehatan di perbatasan, termasuk memberikan layanan kesehatan mobile kepada warga Gaza kebeberapa klinik kecil, sekolah-sekolah atau pusat-pusat komunitas warga di Gaza.
Bantuan penyediaan Bank Darah yang diinisiasi ACT juga dimanfaatkan untuk warga Gaza. Kolaborasi ACT dengan Central Blood Association di Khan Younis Gaza, tersedia di banyak titik di jalur Gaza. Sejak September lalu, ACT telah menargetkan kesediaan 1.000 kantong darah untuk kebutuhan pasien di Gaza. Desember nanti, 1.000 kantong darah mampu memenuhi kebutuhan darah di Gaza.