Rabu 06 Nov 2019 20:21 WIB

DMI Dukung Upaya Menjaga Lingkungan Berbasis Masjid

Konsep masjid ramah lingkungan akan berdampak baik bila diterapkan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Masjid Al Ahdhar, Green Park, masjid berkonsep hijau di Kota Bekasi.
Foto: Humas Masjid Al Ahdhar
Masjid Al Ahdhar, Green Park, masjid berkonsep hijau di Kota Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyambut baik dan mendukung semua upaya menjaga lingkungan berbasis masjid. Konsep masjid ramah lingkungan atau eco-masjid akan berdampak baik jika diterapkan di masjid yang menjadi pusat berkumpulnya masyarakat.

Sekretaris Jenderal DMI, Imam Addaruqutni mengatakan, untuk mendukung konsep masjid ramah lingkungan bila perlu disiapkan aturan fikihnya. Dalam hal ini fikih lingkungan dan fikih masjid dikombinasikan.

Baca Juga

Ia mencontohkan kombinasi fikih lingkungan dan fikih wudhu. Misalnya di suatu wilayah akan mengalami krisis air karena semakin banyak penggunaan air dan banyak air yang terbuang. Maka harus hemat mengunakan air untuk wudhu sebagai upaya menjaga sumber daya air agar tetap tersedia. 

Ia menjelaskan, di Indonesia jumlah umat Islam sangat banyak. Maka penggunaan air untuk mandi dan wudhu sehari-hari sangat banyak. "Tapi masyarakat Indonesia rata-rata menggunakan fikih wudhu yang agak boros mengunakan air. Misalnya ketentuan air untuk wudhu harus mengalir atau minimal berapa qullah," kata Imam kepada Republika, Rabu (6/11).

Sementara di negara-negara Asia Tengah, dia menerangkan, penggunaan air sangat irit. Muslim di sana wudhu menggunakan fikih yang lebih hemat dalam menggunakan air. Kadang-kadang Muslim di sana menggunakan air satu ember untuk mandi atau satu gayung air digunakan untuk wudhu dengan cara tertentu supaya cukup.

Imam menegaskan, pada prinsipnya DMI menyambut baik upaya menjaga lingkungan berbasis masjid. Dalam konsep eco-masjid salah satunya ada pengelolaan sampah. Hal ini berkaitan dengan kebersihan dan lingkungan. Dikatakan an-Nazhofatu minal iman artinya kebersihan sebagian dari Iman. Tapi dalam konteks sampah ini artinya bisa membuang sampah ada tempatnya.

"Intinya masjid sebagai pusat masyarakat misalnya ada 500 ribu masjid di seluruh Indonesia, sebanyak 300 orang melaksanakan Shalat Jumat di setiap masjid, maka sekitar 150 juta orang ada di masjid, kalau mereka memahami menjaga kebersihan lingkungan berbasis masjid itu dampaknya besar sekali," jelasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement