REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL – Seorang imam masjid di Provinsi Mugla Turki punya cara tersendiri agar khutbahnya bisa dimengerti umat Muslim yang mempunyai kendala pendengaran (tunarungu).
Dia pun mempelajari bahasa isyarat agar bisa bisa berkomunikasi lebih baik dengan para penyandang disabilitas, khususnya tunarungu, di lingkungannya. Ialah Idris Sari imam Masjid Akyol di Distrik Mentese, Mugla Turki.
Sari mempelajari menggunakan bahasa isyarat itu di pusat pelatihan komunitas yang dikelola Presidensi Urusan Agama (DIB) Turki. Sari akhirnya berhasil menyelesaikan kursus bahasa isyarat setelah tiga bulan. Alhasil, kini Sari kerap menggunakan bahasa isyarat saat memberikan khutbah tiap shalat Jumat.
"Awalnya komunitas itu merasa sedikit aneh, tapi mereka dengan cepat menghargai usaha saya setelah melihat orang-orang berkebutuhan khusus menghadiri shalat Jumat. Sekarang ada delapan orang berkebutuhan khusus di lingkungan kami. Saya mengobrol dengan mereka setelah shalat dan menjawab pertanyaan mereka seputar agama," kata Sari seperti dilansir Daily Sabah pada Kamis (14/11).
Tak hanya itu, Sari juga memberikan pelajaran Alquran kepada jamaah tunarungu dengan menggunakan bahasa isyarat. Pelajaran Alquran itu berlangsung setiap dua kali dalam sepekan.
Sementara itu mufti setempat, Mustafa Ayidin, mengatakan upaya yang dilakukan Sari diterima dengan baik di tengah masyarakat. Ayidin pun berharap ada lebih banyak imam lagi yang bisa menggunakan bahasa isyarat.
"Kami berharap bisa memperluas lagi praktik penggunaan bahasa isyarat ke depannya, kami ingin bisa terhubung dengan semua orang di seluruh negeri ini," katanya.