REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kementerian Agama optimis pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang akan dibangun di atas lahan seluas 142,2 hektare dapat beroperasi sesuai target.
UIII ditargetkan membuka penerimaan mahasiswa dan memulai perkuliahan pada 2020 bisa tercapai. Sementara target keseluruhan pembangunan kompleks UIII rampung 100 persen pada 2022.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama (Kemenag), M Arskal Salim, saat turun langsung ke lapangan meninjau progres penertiban lahan milik Kemenag untuk pembangunan kampus UIII, di Cimanggis, Kota Depok pada Kamis (14/11)
Arskal mengapresiasi kinerja tim terpadu penertiban lahan UIII terkait progres penertiban lahan. Menurutnya, kondusifitas jalannya penertiban lahan tidak lepas dari kekompakan tim yang terdiri dari berbagai unsur, seperti dari Kemenag, kuasa hukum, Satpol PP, TNI dan Polri serta unsur pendukung lainnya.
"Hari ini sudah kita mulai kembali untuk penertiban lahan milik Kementerian Agama atau ex-RRI, hari ini hari keenam dan sepanjang dimulai (penertiban) sejak hari pertama semua proses ini berlangsung dengan baik suasana mendukung, kondusif, tidak ada gangguan-gangguan dan kalaupun ada tidak lebih dari protes-protes biasa, dan itu bisa diselesaikan dengan baik oleh tim," kata Arskal melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (14/11).
Sebelumnya, progres pembangunan UIII yang dilakukan sejumlah kontraktor sempat tersendat lantaran masih ada warga penggarap yang enggan ditertibkan dari lahan tersebut. Namun dengan hasil positif penertiban lahan tahap satu, maka target tersebut kian dekat.
"Kami optimis keinginan kita membangun kampus kelas dunia, universitas internasional yang kita bangun ini, itu akan berlanjut sampai 2022. Tapi untuk kuliah, pembukaan, memulai program perkuliahan itu akan kita lakukan September 2020," jelasnya.
Arskal berharap kontraktor yang menggarap proyek pembangunan kampus UIII dapat lebih memaksimalkan lagi pekerjaannya. Sebab hambatan yang sebelumnya sempat membuat pengerjaan tersendat kini telah teratasi.
Dengan begitu pihaknya berharap, kontraktor yang menggarap proyek pembangunan kampus UIII ini dapat lebih memaksimalkan lagi pekerjaannya. Sebab, hambatan yang sebelumnya sempat membuat pengerjaan tersendat kini telah teratasi.
“Jadi mereka lama menunggu, jadi sekarang saya lihat mereka akan bisa lebih memaksimalkan lagi untuk pengerjaannya sampai tahun 2020 untuk tahap I ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Jend TNI (Purn) Fachrur Razi Indonesia (UIII) sudah siap beroperasi pada 2020. Hal ini disampaikan Menag saat menerima kedatangan Rektor UIII Komarudin Hidayat di Kantor Kementerian Agama. Selasa (12/11/2019).
“Itulah yang disampaikan Pak JK (Jusuf Kalla-red) ketika mau bangun Universitas Internasional ini. Begitu banyak yang mau studi kesini. Jadi sekarang dibentuk itu dan dibangun. Dan tahun depan bisa dimulai,” kata Menag.
Sebagai informasi, penertiban lahan berstatus Barang Milik Negara (BMN) dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor 0002/Cisalak atas nama Kementerian Agama RI berlangsung sejak Kamis (7/11) lalu. Proses penertiban berlangsung kondusif lantaran beberapa warga yang sebelumnya menempati lahan tersebut telah mengosongkan bangunan yang ada diatasnya. Penertiban sendiri didukung oleh berbagai unsur, diantaranya Satpol PP, TNI, Polri, PLN, Pemadam Kebakaran dan unsur pendukung lainnya.
Fuji E Permana