REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hubungan diplomatik antara Charlemagne dan Harun al-Rashid tak diceritakan oleh sumber Arab yang biasanya lebih kaya informasi dibanding sumber sejarah Barat. Informasi mengenai hubungan diplomatik ini lebih banyak diceritakan oleh sumber-sumber Franka.
Salah satu sumber kabar adalah Eginhard, penitur kisah sekaligus pembuat biografi Charlemagne. Karena itu, sejauh ini para sejarawan hanya bisa menebak apa motif dan kepentingan di balik diplomasi persahabatan antara Franka dan Dinasti Abbasiyah. Ada ahli sejarah yang mendukung teori aliansi, namun ada juga yag menduga hubungan yang terjadi sebenarnya lebih cair atau tak lebih dari sebatas tukar menukar utusan.
Dua orientalis Rusia Barthold dan Wasiliew merupakan pendukung kubu yang menolak terjadinya hubungan khusus itu. Barthold menyatakan bahwa memang ada hubungan saling kirim utusan antara Charlemagne dan Paroki Yerussalem.
Juga, ada hubungan religius dan perdagangan antara Franka dan Abbasiyah. Namun, Barthold menegaskan bahwa hal itu tak menjadi pembenaran memang terjadi saling tukar utusan antara Charlemagne dan Harun al-Rashid.
Meskipun kabar mengenai kedatangan gajah di Aachen dikonfirmasi banyak sumber namun Barthold menyatakan bahwa tak ada bukti binatang itu merupakan kiriman dari Baghdad.
Lebih jauh, Barthold mengakui, memang ada korespondensi antara Harun al- Rashid dan Irene, ratu Konstantinopel. Namun, Barthold bahkan menuduh Harun al-Rashid sebenarnya tak mengetahui informasi mengenai Charlemagne dan kerajaannya.
Sementara, Wasiliew dalam risetnya juga sepakat dengan Barthold mengenai masih kaburnya aliansi yang terjadi antara Franka dan Abbasiyah, Alasannya bahwa tak ada sumber Oriental atau Timur Tengah yang menyebutkan hal itu.
Namun, mungkin ada penjelasan masuk akal mengenai membisunya sumber Arab soal hubung an unik Franka dan Abbasiyah itu. Ke mungkinan besar misi diplomatik rahasia Franka itu bersifat rahasia karena informasi itu hanya diketahui oleh Charlemagne dan beberapa pembesar Franka saja.
Banyak peristiwa yang tak dicatat sumber sejarah Arab dengan alasan tak dikenal atau memang ada maksud tertentu untuk menyembunyikannya. Apalagi, perjanjian antara raja Kristen dan raja Muslim untuk mengobarkan perang terhadap kerajaan Muslim lainnya di Spanyol hanya bakal memancing keributan publik di Baghdad. Harun al-Rashid tentu tak ingin hadiah gajah eksotisnya untuk Charlemagne jadi tersiasia.