REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu karavanserai yang masih bisa ditemui saat ini ada di Kota Konya, Turki. Bernama Karavanserai Sultanhani, bangunan ini merupakan peninggalan Kesultanan Turki Seljuk.
Yang istimewa, karavanserai ini diyakini sebagai yang terbesar di dunia, sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Dibangun pada abad kedelapan Masehi, bangunan ini dahulu menjadi tempat singgah dan bertemunya para pedagang yang melintasi wilayah Konya, Aksaray sebelum berlanjut ke Cappadocia.
Wali Kota wilayah itu Fahri Solak mengatakan, karavanserai ini merupakan yang terkuat dan terbesar di dunia. Banyak wisatawan asing dan lokal mengunjungi tempat ini. "Kami terus melakukan perbaikan dengan harapan bangunan kuno ini tetap terjaga dan terus menjadi daya tarik bagi wisatawan," kata dia.
Soal gaya arsitektur Karavanserai Sultanhani, Solak mengatakan, ini merupakan satu-satunya karavanserai yang memiliki dua pintu masuk yang terbuat dari marmer. Keistimewaan inilah yang membuat karavanserai ini dikunjungi banyak wisatawan.
Semasa Sultan Seljuk, Alladin Keybubat berkuasa, Aksaray merupakan salah satu persinggahan penting di Jalur Sutra yang melalui Anatolia. Pada tahun 1278, bangunan ini sempat rusak akibat kebakaran. Sultan Kaykhusraw III kemudian memperbaikinya.
Karavanserai Sultanhani terdiri atas dua bagian. Bagian pertama digunakan ketika musim panas, dan bagian lainnya untuk musim dingin. Luas bagian pertama mencapai 4.868 meter persegi dan dilengkapi sebuah masjid kecil. Pada era Seljuk, karavaserai ini mencapai puncak kejayaan. Namun, ketika terjadi pergantian kekuasaan di Turki, kejayaan itu pun meredup.