Selasa 12 Nov 2019 01:30 WIB

Simposium di Qatar Soroti Keragaman Seni Islam di Dunia

Simposium digelar di Doha, Qatar.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Qatar. Ilustrasi
Foto: Wikipedia
Bendera Qatar. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Simposium Hamad bin Khalifa tentang Seni Islam digelar di Doha, Qatar. Simposium yang berlangsung selama dua hari di Virginia Commonwealth University School of the Arts di Qatar (VCUarts Qatar) itu mengusung tema "Lautan dan Mobilitas Seni Islam". 

Kegiatan yang dibuka kemarin Ahad (10/11) waktu setempat menyoroti keragaman seni Islam yang berfokus pada bagaimana hal itu melampaui semenanjung Arab.

Baca Juga

Salah satu ketua simposium sekaligus associate professor serta direktur Sejarah Seni di VCUarts Qatar, Sean Roberts, mengatakan simposium ini digelar dalam rangka menyoroti pertumbuhan dan transformasi seni Islam dan menampilkan bagaimana seni itu melebarkan sayapnya ke daerah lain dengan melampaui batasan geografis. 

"Simposium ini juga menjelaskan tentang peran penting yang dimainkan oleh lautan sebagai jaringan penghubung dan sebagai batasan antara tradisi intelektual, sosial dan artistik," kata Roberts, dilansir di Gulf Times, Senin (11/11).

Simposium Hamad bin Khalifa tentang Seni Islam ini disponsori bersama oleh VCUarts, VCUarts Qatar dan Qatar Foundation. Simposium ini merupakan salah satu konferensi internasional terkemuka tentang seni dan arsitektur Islam. Kegiatan dua tahunan ini telah digelar sejak 2004.

Di hari pembuka, simposium ini menampilkan diskusi tentang 'Membaca, Menulis dan Memotret Kota Pelabuhan Muslim; Arsitektur dan Urbanisme di sekitar Samudra Hindia Littoral setelah 1500', 'Gambaran dan Imajinasi Lautan dalam Seni, Peta dan Geografi Timur Tengah', 'Lautan, Mobilitas, Pemberian Hadiah, dan Pemukiman', serta 'Periuk yang Berbincang: Interkonektivitas Abbasiyah Awal dengan Samudera Hindia dan Perdagangan China'.

Ketua dan profesor Asosiasi dari Sejarah Seni Dunia Islam di VCUarts Qatar, Jochen Sokoly, mengatakan simposium tersebut kaya dan beragam dalam hal partisipasi. 

Menurutnya, mereka memiliki panelis dan audiensi dari seluruh dunia. "Ketertarikan untuk mengetahui tentang inovasi akademik telah menarik mereka ke Doha," katanya.

Sebagai bagian dari simposium, VCUarts Qatar menjadi tuan rumah sebuah pameran yang mengangkat tema, 'The Sea is the Limit'. Pameran ini menyatukan karya-karya seniman internasional yang berkonsentrasi pada masalah pengungsi, perbatasan, migrasi dan identitas nasional.

Pameran ini menampilkan karya-karya Halil Altindere, Nidhal Chamekh, Mohamed Sami, Taus Makhacheva, Susan Stockwell dan Varvara Shavrova.

Karya Halil berjudul 'Journey to Mars' membahas aliran pengungsi yang saat ini menjadi masalah global. 

Sementara Susan Stockwell, melalui instalasi berjudul 'Sail Away' miliknya, mengeksplorasi aspek-aspek mitologis yang terkait dengan perahu sebagai simbol transisi dari materi ke dunia spiritual. 

Varvara, yang juga merupakan kurator pameran, mengatakan para seniman mempertanyakan makna nasionalisme, gerakan bebas, inklusi dan pengucilan melalui lukisan, gambar, patung, video, instalasi, dan realitas virtual. Pameran ini akan berakhir pada 7 Desember 2019 mendatang. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement