Ahad 10 Nov 2019 20:30 WIB

Dompet Dhuafa Resmikan Masjid Panggung Cordofa

Kehadiran Masjid Panggung Cordofa dengan model panggung, mengandung filosofi.

Inisiator, Pendiri, dan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi meresmikan berdirinya Masjid Panggung Cordofa pada Jumat (8/11).
Foto: Dompet Dhuafa
Inisiator, Pendiri, dan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi meresmikan berdirinya Masjid Panggung Cordofa pada Jumat (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Inisiator, Pendiri dan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, meresmikan berdirinya Masjid Panggung Cordofa pada Jumat (8/11). Kehadiran Masjid Panggung Cordofa dengan model panggung, mengandung filosofi tersendiri. Menghargai alam dan melestarikan kearifan lokal, menjadi salah satu nilai yang terkandung di balik kemegahan bangunan tersebut.

"Sudah menjadi budaya turun menurun, kalau rumah di Indonesia itu menggunakan model panggung, kita lestarikan budaya bangsa melalui masjid tersebut. Kita juga ingin memberikan pembelajaran membuat kelestarian lingkungan, agar masyarakat tidak menebang pohon sembarangan," kata Parni Hadi, dikutip dari laman resmi Dompet Dhuafa, Ahad (10/11).

Kehadiran masjid tersebut menjadi tempat peribadatan unik di wilayah sekitar Philanthropy Building, Dompet Dhuafa. Masjid Panggung Cordofa diproyeksikan menjadi sarana ibadah bagi para amil Dompet Dhuafa dan pusat kegiatan lainya. Namun, seperti halnya masjid yang merupakan milik umat, Masjid Panggung Cordofa terbuka untuk siapapun.

"Masjid Panggung Cordofa yang dibangun oleh Dompet Dhuafa memiliki fungsi sebagai tempat ibadah. Sehingga insan Dompet Dhuafa maupun masyarakat sekitar dapat merasakan kenyamanan sebagai tempat ibadah. Masjid Panggung Cordofa sebagai Center of Excellence bukan hanya pembinaan dan peningkatan spritual. Namun juga dapat menambah wawasan khazanah keislaman," ungkap Direktur Budaya, Dakwah dan Layanan Masyarakat (DLM) Dompet Dhuafa, Ahmad Sonhaji.

Berdiri di atas lahan seluas 368 meter persegi, ruang utama berukuran 8x16 m dan balkon ukuran 2x4, Masjid Panggung Cordofa mampu menampung hingga 200 jamaah. Selain menjadi masjid, bagian bawah masjid berfungsi sebagai tempat parkir. 

Masjid tersebut juga mengadopsi arsitektur ramah lingkungan, menggunakan tiga jenis kayu, yaitu kayu meranti, kayu puspa dan kayu durian, serta dengan memasang 38 jendela. Hal tersebut difungsikan untuk menghemat daya listrik, dengan memanfaatkan sirkulasi udara dan cahaya alami dari luar. Selain itu, Masjid Panggung Cordofa juga didesain menjadi bangunan yang ramah terhadap gempa.

"Kita coba untuk memanfaatkan energi alami dengan memasang banyak jendela di sekeliling masjid. Pendingin ruangan tetap disediakan, namun dinyalakan ketikan dibutuhkan saja. Selain itu, bangunan tersebut sudah berdesain tahan gempa," kata Koordinator pembangunan masjid, Iqbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement