REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Makkah, 12 Rabiul Awal tahun Gajah/20 April 570 M, seorang bayi bernama Muhammad terlahir ke muka bumi. Ia bukan bayi biasa, melainkan manusia agung yang kelak menjadi Nabi pembawa risalah Islam, rasul terakhir penutup rangkaian nabi-nabi dan rasul-rasul Allah SWT di muka bumi.
Muhammad SAW adalah manusia yang sempurna. Menurut Dr Akram Dhiya Al-Umuri dalam Sahih Sirah Nabawiyah, secara fisik, Rasulullah SAW termasuk manusia yang paling tampan. Warna kulitnya putih bersih, mukanya bundar, parasnya menarik, mulutnya lebar, kedua belah matanya lebar, rambutnya yang ikal tersisir hingga ke ujung telinganya.
Postur tubuhnya sedang, tidak terlalu besar, perawakannya tak kurus dan tidak pula gemuk, dadanya lebar, kedua tangan dan kakinya besar, kedua telapak tangannya luas dan lembut, kedua tumitnya tidak gemuk, di atas pundaknya yang sebelah kiri terukir stempel kenabian berupa rambut yang berkumpul seperti kancing, ujar Dr Akram menjelaskan ciri-ciri fisik Rasulullah SAW dari berbagai hadis.
Allah SWT dalam Alquran surah Al-Qalam [68] ayat 4 berfirman, Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Muhammad SAW adalah sosok yang berakhlak mulia. Sejak usia belia, penduduk Kota Makkah telah menggelarinya al-Amin (orang yang tepercaya). Bahkan, beliau diutus Sang Khalik sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Rasulullah SAW bukan hanya seorang nabi dan rasul yang telah membangkitkan salah satu peradaban yang besar, beliau juga seorang hakim teradil, negarawan terkemuka, pemimpin terbesar, saudagar terjujur, perintis pejuang kemanusian, pemimpin militer yang agung, pribadi berakhlak mulia, serta seorang ayah teladan.
Menurut Ensiklopedi Islam, pada usianya yang masih muda 20 tahun Muhammad SAW telah telah mendirikan Hilful Fudul, sebuah lembaga yang bertujuan untuk membantu orang-orang miskin dan mereka yang teraniaya. Lewat lembaga itu, Muhammad SAW melindungi setiap orang yang membutuhkan, baik pribumi maupun pendatang.
Dengan keindahan lahir, kesempurnaan fisik, dan keagungan akhlaknya, musuh-musuhnya tak menemukan sesuatu yang bisa dicela, papar Dr Akram. Muhammad SAW adalah teladan bagi setiap manusia di muka bumi. Tak heran jika Michael H Hart dalam bukunya The 100, menetapkan Muhammad SAWsebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia.
Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal agama maupun hal duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi di medan pertempuran, ujar Hart.
Menurut John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, kaum Muslim menempatkan Nabi Muhammad di seputar citra religius kunci. Bagi para ilmuwan hukum Islam, sang Nabi adalah hakim sekaligus legislator yang mendefinisikan batasan dan kebolehan pelaksanaan ritual, papar Guru Besar untuk bidang Agama dan Hubungan Internasional, serta Guru Besar untuk bidang Studi Islam pada Universitas Georgetown, AS itu.
Bagi mistiskus, tutur Esposito, Muhammad SAW adalah pencari ideal perjalanan menuju kesempurnaan spiritual. Bagi filosof dan negarawan, Nabi SAW adalah model, peran penakluk yang tegas dan penguasa yang adil, sedangkan bagi semua umat Islam, Rasulullah SAW adalah suri teladan, sumber yang melaluinya rahmat dan penyelamatan Allah SWT mengalir.