REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Jutaan umat Islam memenuhi masjid seluruh Turki Jumat (8/11) sebagai bagian dari perayaan Maulid Nabi Muhammad yang lahir pada 12 Rabiul Awwal Tahun 570 M. Dilansir di Daily Sabah, Sabtu (9/11) pada malam maulid nabi biasanya Muslim memperbanyak berdoa dan membaca Alquran di rumah dan masjid mereka. Berbagai program keagamaan diselenggarakan di masjid-masjid di seluruh Turki.
Menandai dimulainya perayaan Maulid, Presiden Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa Komunitas Islam dunia saat ini memiliki solidaritas yang kuat. "Apa yang membuat kami khawatir tentang masalah orang-orang yang ribuan atau puluhan ribu kilometer jauhnya dari negara kami adalah Islam sebagai kesatuan, dan kesadaran sebagai umat," kata Erdogan pada sebuah acara Maulid di Istanbul.
"Persekutuan Muslim Universal tidak memiliki batas. Tidak ada yang bisa menabur perselisihan di antara kita," tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan Erdogan setelah pihak tertentu meminta untuk mengusir pengungsi Suriah dari Turki kembali ke Suriah. Erdogan menolak permintaan itu. Ini karena landasan solidaritas Muslim antara orang-orang Turki dan Suriah.
Dilansir di aa.com.tr Turki saat ini menampung sekitar 3,6 juta pengungsi Suriah. Jumlah itu lebih dari negara lain di dunia. Turki pun sejauh ini menghabiskan 40 miliar dolar untuk mereka.
"Kita berada dalam zaman krisis di mana ambisi individu, penyakit sosial, ketidakadilan, penindasan dan kekerasan telah turun atas kemanusiaan seperti mimpi buruk."
Menurut Erdogan jika umat Islam ingin membangun kepercayaan masyarakat, mereka perlu meningkatkan ketulusan, kesetiaan, cinta, rasa hormat, dan kasih sayang dalam hidup mereka, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad.