Jumat 08 Nov 2019 13:25 WIB

Mubaligh Diimbau Motivasi Umat Saat Maulid Nabi

Motivasi itu agar umat Islam menyukai ilmu sains.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau kepada para mubaligh dan mubalighah yang diundang ke acara Maulid Nabi untuk memotivasi umat Islam agar menyukai ilmu sains. Supaya Bangsa Indonesia tidak tertinggal jauh oleh bangsa-bangsa lain di bidang ilmu sains.

"Kita menghimbau kepada seluruh mubaligh dan mubalighah yang diundang pada acara Maulid Nabi untuk memberikan motivasi kepada umat agar punya kepedulian dengan ilmu sains, karena kita sekarang umat Islam tertinggal dalam (bidang) ilmu sains," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, KH Masduki Baidlowi kepada Republika, Kamis (7/11).

KH Masduki mengatakan, sekarang umat Islam banyak yang terprovokasi oleh isu-isu yang cenderung mengadu domba di media sosial. Akibatnya umat Islam begitu mudah terprovokasi, mengucapkan takbir dan berjihad untuk hal semacam itu. 

Padahal, dia menegaskan, jihad yang paling kontekstual saat ini adalah mencari ilmu terutama ilmu sains. Sebab Bangsa Indonesia saat ini tertinggal jauh di bidang ilmu sains jika dibandingkan negara-negara lain seperti Singapura, Korea dan Jepang. 

Padahal, dia mengatakan, Islam adalah agama yang sangat ramah dengan ilmu sains. Maka mari beri motivasi kepada umat dalam momen Maulid Nabi ini. Supaya umat senang dengan ilmu sains dan semangat belajar ilmu sains. "Agar kita (Bangsa Indonesia) bisa menjadi bangsa yang maju," ujarnya.

KH Masduki mengingatkan, umat Islam Indonesia akan memiliki nasib yang buruk jika ketinggalan di bidang ilmu sains. Akan lebih berbahaya lagi jika umat Islam lebih banyak terpengaruh dan terprovokasi kelompok yang mengobarkan kebencian dan peperangan atas nama agama.

Menurutnya, kalau umat Islam Indonesia lebih banyak mengikuti kelompok yang mengobarkan kebencian dan peperangan atas nama agama, ketimbang memilih mengembangkan ilmu sains. Maka Indonesia bisa menjadi negara gagal.

"Tapi kalau kita bisa melihat ke kanan dan ke kiri, negara lain sangat maju ilmu sainsnya, kita sebagai seorang Muslim mestinya tertantang dan termotivasi untuk bisa memajukan bangsa (di bidang ilmu sains)," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement