Kamis 07 Nov 2019 17:13 WIB

Jalan Terjal Muslim Skegness Inggris untuk Miliki Masjid

Kandidat bangunan masjid Muslim Skegness diduga dibakar.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Masjid
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, SKEGNESS – Butuh waktu lama lagi bagi umat Muslim Skegness di Inggris untuk kembali berjuang mendirikan masjid setelah bangunan terbengkalai yang rencananya akan dijadikan masjid hangus terbakar api. 

Polisi pun masih menyelidiki kebakaran bangunan itu yang diduga terkait kejahatan rasial. Kebakaran yang terjadi di Roman Bank Skegness pada September menjadi ujian besar bagi komunitas Muslim Skegness yang telah mengumpulkan dana lebih dari 110 ribu poundsterling untuk membeli situs itu. 

Baca Juga

Inspektur David Webb menjelaskan, penyelidikan atas kebakaran itu sedang berlangsung. “Kami tahu ada sejarah di lokasi dari para tunawisma yang tinggal di sana dan kaum muda dikaitkan dengan kebakaran sebelumnya. Tetapi kami tidak dapat mengabaikan fakta bahwa kebakaran baru-baru ini terjadi hanya beberapa hari setelah pengumuman sebuah masjid akan dibangun di Skegness,” kata Webb mengkonfirmasi dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan komunitas muslim setempat di Gereja St Matthew Skegness seperti dilansir Skegness Standard pada Kamis (7/11). 

Selama beberapa tahun terakhir, sekelompok kecil keluarga Muslim yang tinggal di Skegness kerap melaksanakan shalat di Aula Gereja St Clement Skegness atau terkadang mereka menempuh perjalanan ke masjid yang ada di Boston. Bagi Muslim yang bekerja di Ingoldmells juga telah tersedia sebuah aula gereja.  

Nasheer Iqbal adalah seorang pengusaha lokal terkenal yang telah menggalang dana untuk proyek pendirian masjid di Skegness. “Saya telah berada di Skegness selama 45 tahun, dan meskipun kami telah menerima banyak dukungan untuk proyek ini, kami terkejut bahwa polisi telah mengkonfirmasi bahwa kebakaran terakhir adalah kejahatan rasial,” kata Iqbal. 

Lebih lanjut Iqbal mengatakan,  sedikitnya ada 25-30 warga Muslim yang ingin berjamaah shalat di masjid milik sendiri. Sebab biasanya mereka bertemu di aula gereja atau melakukan perjalanan ke Masjid Boston maupun masjid lainnya di beberapa tempat seperti di Grimsby dan Lincoln.  

“Setelah kebakaran kami dihadapkan pada biaya tambahan untuk keamanan, dan setelah membeli lahan, sekarang tidak ada lagi yang tersisa untuk membangun masjid. Kami akan menggalang dana pada musim lainnya, tetapi bisa memakan waktu hingga empat tahun sebelum proyek ini dibangun. Tapi, tentu lebih baik memiliki pusat komunitas di situs daripada meninggalkannya telantar,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement