Senin 04 Nov 2019 04:00 WIB

Kiat Menahan Amarah dari Rasulullah SAW

Marah atau gembiranya Rasulullah SAW dapat dibedakan dari rona wajah

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto:

Suatu saat, ia duduk di majelis penuh barakah, dikelilingi para sahabat. Tiba-tiba datang seorang Arab udik. Ia meminta bantuan kepada Rasul untuk membayar kewajiban denda. Setelah memberinya sejumlah harta, dengan lembut Rasul bertanya, Apakah aku sudah berbuat baik padamu?

Tidak, kamu masih belum berbuat baik, jawab pria itu.Ka mu belum berbuat baik,tam bah dia sekali lagi, seolah meman cing kemarahan Nabi. Mendengar itu, amarah sahabat membuncah. Namun, dengan tenang Nabi memberi isyarat agar mereka menahan diri.

Selanjutnya, Nabi mengajak orang itu masuk ke rumahnya yang terletak di samping masjid.Setelah menambah pemberiannya, Nabi bertanya, Apakah aku sudah berbuat baik padamu?Kini, orang itu menjawab, Ya, semoga Allah membalasmu, keluarga, dan kerabatmu dengan kebaikan.

Nabi kagum dengan ucapan ter akhir yang menyimbolkan kere laan itu. Namun, ia khawatir da lam hati sahabatnya masih tersisa ganjalan. Tidak menutup kemungkinan ada di antara mereka melihat orang ini di jalan atau di pasar, dalam kondisi masih menyim pan dendam. Karena itu, ia berpesan, Dalam hati sahabatku ada sesuatu karena kejadian tadi.

Jadi, jika kamu datang kembali, katakan di depan mereka ucapan seperti yang kamu katakan padaku barusan. Sehingga sahabatku tak marah lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement