Kamis 31 Oct 2019 22:14 WIB

Bogor Jadikan Pengajian Bulanan Media Evaluasi Absensi ASN

Pengajian bulanan momentum evaluasi ASN.

PNS. Ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Aidila
PNS. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG— Kedisplinan aparatur sipil negara (ASN) menjadi hal penting dan utama bagi roda pemerintahan. Cara konvensional untuk mengatur kedisplinan tentu dengan absen kehadiran.

Cara unik dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengevaluasi kehadiran ASN yaitu absensi dalam pengajian bulanan. 

Baca Juga

"Saya akan mengevaluasi pengajian bulanan ASN, kenapa sedikit yang hadir padahal pegawai ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor banyak," kata Bupat Bogor, Ade Yasin, usai menghadiri pengajian bulanan di Audiotorium Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Kamis (31/10).

Menurutnya, jadwal pengajian sengaja dilaksanakan pada jam kerja dengan maksud banyak ASN yang ikut serta, karena pada waktu tersebut umumnya para ASN sudah berada di kompleks Pemda.

"Pengajian yang diselenggarakan pada jam kerja dengan harapan agar yang datang lebih banyak, tetapi kenyataannya sama saja, seperti dilaksanakan pada waktu sore hari," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Ke depan, Ade mengaku tak bosan mengimbau ASN agar ikut serta dalam pengajian bulanan Pemkab Bogor. Karena, menurutnya tujuan dari dilaksanakannya pengajian itu untuk meningkatkan rohani para ASN sesuai program Pancakarasa, yakni Karsa Bogor Berkeadaban.

Dia mengatakan, jika urusan administrasi Pemkab Bogor mengingatkan dan mengevaluasi kinerja pegawai untuk bekerja sesuai target, tapi khusus kerohanian menurutnya Pemkab Bogor melibatkan kiai dan alim ulama.

Di samping itu, Ade mengusulkan agar kegiatan pengajian tidak hanya diisi dengan ceramah, melainkan juga tadarusan, layaknya dilakukan para pelajar Kabupaten Bogor setiap Jumat, yaitu Program Bogor Ngaos.

"Saya minta nanti dimulai pukul 07.00 pagi jadi sekalian apel pagi, 15 menit diisi dengan ceramah, 30 menit pengajian jadi jam 08.00 sudah kembali ke kantor untuk melayani masyarakat," kata dia. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement