Selasa 29 Oct 2019 10:45 WIB

Tiga Obat Tradisional Timur Tengah

Setiap herbal ini mengandung khasiat berbeda-beda.

Siwak
Foto: 1000gooddeeds
Siwak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bagi masyarakat Timur Tengah, rempah-rempah biasa digunakan sebagai obat maupun resep makanan. Setiap herbal ini mengandung khasiat berbeda-beda. 

Berikut berbal yang dikenal di Timur Tengah

Alum 

Arab : Shabba, Shabb 

Inggris : Potassium Alum, Potash Alum 

Pada zaman Babylonia, alum digunakan untuk obat kumur, anti pendarahan, mengobati hidung mampet, gatal koreng, dan kencing nanah. Bangsa Yunani dan Arab kemudian meneruskan praktik ini dan menggunakan alum untuk pengobatan kusta, gusi berdarah, dan masalah telinga. 

Wisatawan yang baru menyambangi pasar di Timur Tengah mungkin bertanya, batu apa yang kerap ada di samping herbal dan rempah? Batu tersebut adalah alum, kristal mineral berwana putih yang diimpor dari Cina.

Alum atau di Indonesia dikenal sebagai tawas tersusun atas beberapa unsur, salah satunya aluminium. Di Timur Tengah, alum digunakan untuk mengontrol pendarahan, membersihkan, dan me nyembuhkan luka. Bubuk shabba yang dicampur bubuk henna, sejenis tanaman berbunga, bisa digunakan untuk menghias kulit. 

Shabba sangat aman diaplikasikan sebagai deodoran yang digunakan di bagian ketiak. Penggunaannya tidak menyebabkan kelebihan aluminium dalam tubuh. Hal ini dikarenakan potassium memiliki ion negatif sehingga tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh. Alum juga digunakan untuk produksi kertas, pencelupan kain, bahan tahan api, dan bahan dalam proses pemurnian air. Tetapi, alum tidak bisa dimakan sehingga tidak digunakan untuk memasak. ¦ 

Anise 

Arab : Anisun, Yansun, Yansoon, Pimpinella anisum (Latin), Umbelliferae, Apiaceae 

Famili : Apiaceae (peterseli) 

Biji kecil berwarna cokelat dan beraroma kuat ini memilik banyak kegunaan. Hampir seluruh keluarga di Semenanjung Arab menggunakan anise untuk kue dan obat. Pedagang di Arab Saudi mengimpornya dari Suriah dan India. Anise tumbuh di Mesir, Siprus, Kreta, dan pantai timur Mediterania. 

Anise adalah obat populer dalam dunia pengobatan Islam. Obat ini digunakan untuk sakit perut, saat menstruasi, batuk, dan pusing. Selain itu, juga bisa untuk membersihkan kandung kemih dan mencegah peradangan. Anise juga berkhasiat melancarkan buang air seni, relaksasi, dan sebagai suplemen. 

Anise mirip dengan tanaman asal Iran, yaitu fennel (Foeniculum vulgare), baik dalam wujud fisik maupun aroma. Untuk masakan, anise biasa digunakan untuk campuran supari. Hidangan ini biasanya dimakan setelah menyantap kari untuk mencegah sakit perut. Minyak hasil destilasi anise digunakan untuk menambah aroma permen licorice. Anise bisa langsung dikunyah untuk menyegarkan napas. Sebagai penambah aroma teh, biji anise direndam dulu dalam air hangat selama 10 menit. Sedangkan, untuk kue, biji anise digiling dahulu sampai berbentuk tepung. ¦ 

Arak 

Arab : Arak, Rak 

Inggris : Toothbrush Tree, Mustard Tree, Saltbush, Salvadora Persica (Latin). 

Famili : Salvadoraceae 

Arak di sini bukanlah minuman memabukkan. Tanaman ini tumbuh di tanah berpasir dan kering di Timur Tengah dan Afrika. Arak adalah pohon yang akarnya digunakan untuk membersihkan gigi. Pohon arak pendek dan selalu tampak hijau. Akar arak adalah bahan utama miswak. Miswak atau dalam bentuk jamak masawik adalah tongkat berserat yang terbuat dari akar arak. Orang biasa menggunakan miswak untuk menggosok gigi (bersiwak) sebelum penemuan sikat gigi. Sementara, daun arak biasa digunakan untuk makanan domba dan kambing. 

Akar arak memiliki kandungan zat antiseptik yang bisa membersihkan gigi dan gusi. Arak juga mengandung triklosan yang merupakan zat antibakteri yang efektif. Bahan ini banyak digunakan pada pasta gigi modern. Kandungan lainnya adalah fluorida, vitamin C, alkaloid, sedikit tanin, serta flavanoid. Kandungan zat-zat ini mampu menekan laju pertumbuhan bakteri sehingga baik untuk gigi dan gusi. 

Miswak yang berkualitas baik adalah yang kuat dan baunya khas. Warnanya kuning pucat atau krem, fleksibel, dan lembab. Cara penggunaan miswak adalah direndam da lam air selama beberapa jam untuk melembutkan serat akar. Kemudian, kupas kulit akar arak itu dengan ketebalan lima sampai 10 milimeter. Kunyah perlahan sampai serat terpisah dan akar terlihat seperti sikat gigi. Untuk mempertahankan kesegaran, simpan miswak dalam kulkas atau rendam dalam air. ¦ 

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement