REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Ribuan tenaga pendidik agama di Kota Sukabumi mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Sukabumi. Mereka mendapatkan bantuan dana insentif sebagai bentuk penghargaan atas kinerja membentuk generasi yang dekat dengan agama.
‘’Kami memperhatikan keberadaan tenaga pendidik agama sebagai motor penggerak pembangunan di bidang keagamaan,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di sela-sela pembinaan tenaga pendidik agama di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, Senin (28/10).
Kegiatan dengan tema Mewujudkan Tenaga Pendidik Agama Berakhlakul Karimah menuju Kota Sukabumi yang religius, nyaman, dan sejahtera ini dibarengkan juga dengan penyaluran bantuan dana triwulan ke III kepada guru agama dan marbot masjid.
Jumlah penerima bantuan sebanyak 1.256 orang dan 397 orang marbot masjid. Guru yang mendapatkan bantuan mulai dari TPQ, TPA, dan pondok pesantren.
Pembangunan bidang keagamaan, terang Fahmi, memerlukan kolaborasi dengan semua pihak dan tidak hanya mengandalkan pemerintah. Dengan kolaborasi diantar semua elemen akan memperkokoh dan mempercepat pembangunan dan menguatkan Kota Sukabumi sebagai kota santri.
Dia mengatakan, pembinaan kepada pendidik agama diharapkan mampu menjadi penyemangat dan terus berkolaborasi dalam kebaikan dalam kerangka menegakkan kalimat Allah SWT. Terlebih tantangan ke depan makin besar seperti perkembangan teknologi informasi yang makin pesat dan harus dihadapi dengan baik.
Fahmi menerangkan, besaran dana pembinaan untuk tenaga pendidik agama lebih baik dibanding tahun lalu. Namun yang terpenting bukan nilainya yang terpenting dilihat ajakan dan perhatian dari pemda untuk meningkatkan semangat keagamaan di kota tercinta.
''Doakan anggaran pemerintah, ketika terjadi peningkatan pendapatan daerah maka guru agama dan marbut masjid akan menjadi bagian yang ditingkatkan juga dananya,'' imbuh Fahmi.
Di sisi lain pembinaan mampu menjadi penyemangat dan terus berkolaborasi dalam kebaikan dalam kerangka menegakan kalimat Allah SWT. Terlebih tantangan ke depan makin besar seperti kasus bayi yang dibuang orang tuanya dan operasi yustisi didapatkan minuman beralkohol padahal Sukabumi zero alkohol dan remaja belasan tahun yang akrab dengan prostitusi karena bisa jadi sentuhan keagamaan tidak sampai ke mereka.
Fahmi mengajak berkomitmen tidak ada kesalehan individual akan tetapi kesolehan secara masyarakat. Dalam arti ajak mereka untuk saleh agar sebuah kota mendapatkan keberkahan.
Plt Kabag Kesra Setda Kota Sukabumi, Aang Zaenudin, mengatakan jumlah tenaga pendidik yang mendapatkan bantuan pembinaan adalah tenaga pendidik agama sebanyak 1.256 orang dan marbut masjid 397 orang.