REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Pemeluk agama lain di Kenya ramai-ramai mengunjungi Masjid Agung Jamia yang berlokasi di ibukota Nairobi pada Sabtu (26/10). Mereka diundang untuk melihat Islam lebih dekat.
Para tamu yang hadir ke masjid terbesar di Afrika Timur itu diajak untuk melihat setiap bagian masjid dan melihat umat muslim shalat secara langsung. Lalu mereka juga disuguhkan cemilan.
"Sangat menyenangkan minum teh bersama sahabat muslim dan berdiskusi tentang banyak isu terkait Kenya. Ini adalah pertama kalinya saya menginjakkan kaki dalam sebuah masjid," kata seorang mahasiswa, Mary Teresa Wambui kepada Andolo Agency, Sabtu Kemarin.
Pengunjung lainnya, Esther Faith Njoki, mengatakan, kunjungan semacam itu adalah kesempatan yang bagus untuk mengenal dan memahami Islam. "Mereka (umat Islam) adalah orang-orang yang penuh cinta dan kedamaian dan hari ini saya menyaksikannya," kata Njoki.
Njoki berharap agar warga Kenya lainnya juga ikut menggunkan kesempatan semacam itu guna mendapatkan teman baru dan memahami Islam lebih jauh. "Mereka berbagi nilai yang sama dengan saya," kata perempuan yang berofesi sebagai akuntan itu.
Salah seorang jamaah masjid yang berdiri tahun 1925 itu, Abu Salem, mengaku senang dengan kegiatan itu. Ia sudah lama mendapat permintaan dari koleganya yang beragama lain untuk bisa mengunjungi masjid tersebut.
"Teman-teman saya selalu ingin memahami Islam dan berharap bisa melihat aktivitas dalam masjid. Hari ini, saya mengajak mereka ke sini dengan dengan mobil saya," kata pengusaha muslim itu.
Pengurus kegiatan kunjungan tersebut, Faisal Kasim, mengatakan, pihak masjid selalu dengan senang hati menyambut kedatangan saudara-saudara dari berbagai ragam keyakinan. "Datanglah untuk belajar tentang Islam. Datanglah dan jadilah sahabatku. Ayo kita minum teh bersama dan mendoakan yang terbaik untuk negara kita," ucapnya.
Kunjungan itu juga dihadiri oleh anggota parlemen Kenya yang beragama Kristen maupun Islam. Selain itu, para pemimpin agama lain juga ikut berkunjung ke sana.