Jumat 25 Oct 2019 19:55 WIB

Pemkot Padang dan ACT Bangun 8 Rumah Warga Korban Tsunami

Kerja sama ini bukti adanya semangat kekompakan berbangsa dan bernegara.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
ACT
Foto: ACT
ACT

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang yang menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Baznas Kota Padang membantu pembangunan delapan unit rumah korban bencana tsunami di Provinsi Lampung tahun lalu.

"Ada 8 unit (pembangunan rumah) yang kita bantu, ini merupakan bukti rasa merasakan musibah, karena kami tahun 2009 juga merasakan hal yang sama," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullau melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (25/10).

Baca Juga

Mahyeldi menjelaskan bantuan pembangunan rumah korban bencana tsunami Selat Sunda ini berkat kerja sama Pemerintah Kota Padang, ACT Sumatera Barat, ACT Lampung dan Baznas Kota Padang. Mahyeldi memaknai kerja sama ini bukti adanya semangat kekompakan berbangsa dan bernegara.

Menjelang satu tahun kejadian tsunami yang menerjang pesisir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Wali Kota Padang beserta Kadis Sosial, Kabag Kesra, Wakil Ketua Baznas Kota Padang dan staff mengunjungi Desa Way Muli Timur untuk serah terima bantuan rumah warga Minang yang terdampak tsunami.

Mahyeldi mengatakan hal yang sama dirasakan masyarakat Kota Padang ketika gempa besar tahun 2009. Akibat kejadian tersebut terdapat kerusakan rumah hingga lebih dari 400 ribu unit dengan korban jiwa diatas 1.200 jiwa. Menurutnya perhatian masyarakat Indonesia dan dunia yang membuat tingkat kedermawanan masyarakat Kota Padang terus meningkat hingga saat ini.

Lanjut Mahyeldi masyarakat Kota Padang cepat merespons kejadian bencana alam baik di Indonesia dan dunia dengan kegiatan penggalangan dana. Untuk saat ini sedang berjalan penggalangan dana untuk Gempa Maluku dan Konflik Wamena.

“Setiap lebaran semua masjid-masjid menggalang dana untuk bantuan dunia islam dan bantuan bencana,” ucap Mahyeldi.

Menurut Staf Ahli Bupati Lampung Selatan Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik  Priyanto Putro kejadian Tsunami yang menerjang kawasan pesisir Kecamatan Rajabasa tahun lalu sangat tidak terduga sebelumnya.

Priyanto menceritakan, pasca tsunami, semua lokasi sulit diakses akibat tertutup puing-puing bangunan. Bupati bersama Kapolda, Danrem dan Kodim semua bergerak untuk membuka isolasi. Puing-puing yang berserakan berhasil dibersihkan beberapa saat kemudian. Pihaknya juga bekerja sama dengan DVI Polda Lampung untuk mengidentifikasi korban meninggal dunia.

Berkaitan pembangunan rumah warga Minang oleh Pemkot Padang pihaknya mengucapkan terimakasih atas perhatian yang luar biasa untuk suku Minang di Lampung Selatan. Harapanya  silaturahmi tersebut membawa kebaikan untuk Warga Way Muli.

Priyanto menyebutkan saat ini maih ada 6 warga yang masih dalam perawatan. Sementara jumlah rumah rusak berat dan hancur terdapat 532 unit. Selain itu rumah rusak ringan dan sedang total keseluruhan 817 Unit. Pemda sudah membangun Hunian Sementara (Huntara) di bagian Way Muli Timur  untuk dihuni 122 Kepala Keluarga

"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan Pemko Padang, Baznas dan ACT," ucap Priyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement