Jumat 25 Oct 2019 17:11 WIB

ASN Banten Patungan Bangun Masjid Negeri di Atas Awan

Masjid di objek wisata negeri atas awan telan dana Rp 5 m.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Kondisi pembangunan akses jalan di Negeri di atas awan, Desa Citorek, Lebak, Banten, Ahad (29/9).
Foto: Dok Pengelola Negeri Diatas Awan
Kondisi pembangunan akses jalan di Negeri di atas awan, Desa Citorek, Lebak, Banten, Ahad (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK— Pemerintah Provisi Banten tengah menbangun fasilitas masjid di objek wisata ‘negeri di atas áwan’ Citorek, Kabupaten Lebak, Banten. Masjid dengan nama Masjid Rahmatn Lil'alamin ini dibangun dengan dana patungan para aparatur sipil negara (ASN) Pemorov Banten.

"Perkiraan pembiayaan sekitar Rp 5 miliar dari ASN Pemprov Banten dan ASN instansi vertikal. Saat ini sudah terkumpul Rp 780 juta. Sementara pembangunannya diperkirakan membutuhkan delapan sampai sembilan bulan hingga berfungsi sebagai masjid," papar Sekda Al Muktabar, Kamis (24/10).

Baca Juga

Al Muktabar mengatakan, Masjid Rahmatan Lil'alamin dibangun dengan luas 1.500 meter di atas lahan 5.000 meter persegi. Nantinya, masjid ini akan dilengkapi rumah marbot, rumah vip, menara, kamar mandi, area teras, area parkir, dan area taman. 

Sementara desain masjid dibuat tim dari Institut Teknoligi Bandung (ITB). Arsitekturnya berusaha menyatu dengan budaya setempat, bangunan leuit (lembung) khas di wilayah selatan Banten. Dinding atau tembok beraksen dinding bilik bambu serta memanfaatkan tatanan kayu dan batu alam.  

Gubernur Banten, Wahidin Halim, menyebut bahwa pembangunan masjid salah satu tujuannya yaitu agar para wisatawan negeri di atas awan tetap mengingat Allah SWT meski dalam keadaan wisata. Keindahan Negeri di atas awan ini justru menurutnya harus semakin mendekatkan seorang kepada tuhan. 

"Kita berada di suatu tempat, dimana Allah menunjukkan keagungan-Nya. Saya ajak para ASN untuk infak membangun masjid agar berkah gajinya. Memang sengaja tidak menggunakan APBD. Ada suasana batin terhadap orang yang datang ke sini karena untuk mengagungkan ciptaan Allah SWT. Sehingga sebelum melihat keagungan ciptaan-Nya orang shalat Shubuh terlebih dulu," kata Wahidin.  

Gubernur juga berharap pesantren-pesantren di sekitar Masjid Rahmatan Lil'alamin turut mengisi kegiatan masjid agar fasilitas ibadah itu tidak kosing kegiatan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement