REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO - Sekelompok alumni pondok pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia membentuk marketplace Pasarsantri.com untuk mewadahi produk-produk dan barang hasil olah produksi para santri. Marketplace tersebut diharapkan dapat menjawab tantangan pondok pesantren di era digital ini.
Founder dan CEO Pasarsantri.com, Resta Sarlil, mengatakan, pasar santri merupakan wadah digital ruang untuk produk-produk santri nusantara. "Jadi seperti halnya marketplace, pasar santri hadir untuk memfasilitasi dan mendorong para santri untuk memamerkan karya-karyanya," kata Resta saat jumpa pers di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (22/10).
Resta menjelaskan, pasar santri diimplementasikan secara digital dan tradisional. Digitalnya berupa marketplace untuk menampung karya-karya santri. Sedangkan untuk tradisionalnya dengan membuat kelas-kelas kecil di pondok pesantren, mendorong santri untuk berani tampil membuat produk kemudian produknya dipasarkan ke ranah digital melalui pasarsantri.com.
"Kami sudah berjalan satu tahun belakangan. Yang sudah kami datangi kurang lebih 38 pondok pesantren, kalau produk yang sudah tayang di pasarsantri.com itu setidaknya sudah ada 50 sampai 100 produk yang insyaaAllah di bulan ini sudah bisa diakses semuanya," ungkap almunus Pondok Pesantren Al Istiqomah Sukoharjo tersebut.
Menurutnya, produk-produk di pasarsantri.com terdiri atas produk peternakan, perkebunan, olahan makanan, kerajinan tangan, dan jasa. Para santri yang punya tim hadroh, atau kelompok tarian sufi juga bisa memasarkan melalui platform tersebut. Namun, paling banyak atau sekitar 40 persennya didominasi produk pertanian dan perkebunan.
Sebanyak 38 pondok pesantren tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dari pelosok desa sampai kota. Sampai saat ini, tim Pasar Santri masih terus berkeliling ke berbagai pondok pesantren untuk mengembangkan pasarsantri.com.
Resta mengakui selama ini kendala yang dihadapi kebanyakan di pelosok desa sistem digitalisasi belum mewadahi. Karenanya timnya akan melakukan komunikasi dan kerja sama dengan salah satu provider untuk mendukung jaringan maupun teknologi di pondok pesantren terutama di daerah pelosok.
Di samping itu, Resta dan tim sedang melakukan komunikasi dengan forum komunikasi santri, dan forum-forum lain yang ada keterhubungan dengan pondok pesantren untuk mendukung Pasar Santri.
Resta menambahkan, latar belakang pembentukan Pasar Santri diawali dari perjalanannya ke sejumlah pondok pesantren sejak setahun lalu. Dia bertemu dengan para santri yang punya visi misi serupa kemudian bergabung untuk membentuk Pasar Santri. Saat ini, sudah ada lima tim inti dan 10 tim pembantu yang semuanya almunus pondok pesantren dari berbagai daerah seperti Klaten, Bogor, Jakarta, Solo, Sukoharjo dan Tangerang.
"Awal mulanya saya ingin mengubah mindset santri tidak hanya bisa ngaji tetapi ada peran lain yaitu santri punya kepedulian kepada masyarakat lewat jalur wirausaha dan menciptakan produk. Santri tidak hanya punya peran berdakwah tapi juga memberdayakan masyarakat," pungkasnya.
Selain untuk memasarkan produk, di pasarsantri.com juga tersedia beberapa konten. Di antaranya, konten artikel santri yang memberikan ruang kepada santri yang memiliki hobi membaca dan menulis untuk berbagi kisah tentang dunia pesantren. Selain itu, konten galeri ponpes yang memuat tentang profil pondok pesanten.
Selanjutnya, konten event santri yang berisi informasi aktivitas kesantrian seperti seminar, pameran, dan lainnya. Kemudian, konten komunitas santri sebagai wadah yang menghubungkan santri di seluruh pelosok negeri berdasarkan hobi, minat dan bakat.