REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA — Pemerintah Kabupaten Purwakarta menggelar peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Pemkab Purwakarta, Selasa (22/10). Peringatan ini melibatkan ribuan santri dari seluruh kecamatan di Purwakarta.
Para santri dengan hadir pakaian khasnya sarung, baju koko, peci untuk yang laki-laku dan gamis serta kerudung untuk yang perempuan. Mereka juga berjalan kaki berkeliling kota dan berpawai dengan diiringi lantunan shalawat.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyampaikan Hari Santri Nasional dirayakan cukup meriah di Purwakarta. Pawai ini menjadi puncak peringatan Hari Santri Nasional yang sudah dirangkaikan sejak beberapa pekan lalu.
“Hari santri tahun ini di Purwakarta agak berbeda kita ada rangkaian cukup panjang dari tanggal 12 Oktober mulai ada perlombaan santri dari ngaji kitab kuning setelah itu kegiatan tabligh akbar dan solawat bersama dan hari ini puncaknya di Alun-Alun Pasanggrahan bersama seluruh santri dari kecamatan se kabupaten Purwakarta,” kata Anne di sela-sela kegiatan.
Ia menuturkan semarak perayaan HSN ini diharapkan dapat memotivasi para santri untuk terus meningkatkan potensi dan kemampuannya. Pemerintah sangat mendukung dan mendorong santri menjadi generasi penerus yang mampu membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia.
Menurutnya santri harus menjadi garda terdepan bangsa Indonesia. Dengan kelebihan pembelajaran ilmu Agama Islam dan akhlak perilaku, ia yakin santri bisa membawa perubahan bagi tanah air.
“Para santri harus meningkatkan potensi dan kemampuannya untuk jadi garda terdepan, menjadi teladan bagi teman-temannya, untuk mengisi kemerdekana melanjutkan cita-cita ulama dan pendahulunya dan memajukan membangun bangsa dan negara termasuk di Kabupaten Purwakarta,” harapnya.
Ia menambahkan saat ini Pemkab Purwakarta juga menaruh perhatian besar pada pengembangan pesantren. Bekerjasama dengan Kementerian Agama (Kemenag) perhatian kepada pesantren juga terus ditingkatkan.
Bahkan, kata dia, tahun ini Pemkab Purwakarta mulai mengembangkan ilmu pesantren untuk diaplikasikan di sekolah umum. Sehingga pelajaran yang didapat para santri juga didapatkan siswa sekolah umum. Program ini dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas juga berakhlak.
“Tahun ini kita MOU melaksanakan madrasah diniyah di sekolah umum. Jadi mereka belajar agama dari guru-guru yang tadi di madrasah sekarang juga ada yang mengajar di sekolah SMP SMA. Jadi sekolah umum bisa menyerap pelajaran dari pesantren,” tambahnya.
Selain perayaan dengan para santri, peringatan HSN di Pemkab Purwakarta juga diikuti para ASN. Para ASN di lingkungan Pemkab hadir dengan tampilan berbeda. Pejabat dan pegawai Pemkab memakai sarung dan peci serta baju muslim.
Menurut Anne, biasanya seragam yang digunakan ASN pada setiap Selasa yaitu Pakaian Dinas Harian (PDH) berwarna khaki. Tetapi, khusus hari ini para pegawai mengenakan koko serta sarung dilenhkapi peci untuk yang laki-laki. Sementara yang perempuan mengenakan busana muslim dengan warna bebas.
Kegiatan HSN tahun ini juga dimeriahkan berbagai kegiatan perlombaan, diantaranya lomba MQK (Kitab safinah, Taqrib, Fathul Muin, Alfiyah Ibnu Malik), Cipta Puisi, Photografi dan Videografi.