REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Purbalingga yang jatuh pada 22 Oktober mendatang, ditandai dengan pelaksanaan Pekan Festival Santri (PFS) 2019. Pekan Festival Santri ini dilaksanakan sepekan penuh di Alun alun Purbalingga, Sabtu (19/10).
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi yang membuka festival ini, menyatakan kegiatan PFS diharapkan bisa menjadi ajang silaturahmi antar santri se Kabupaten Purbalingga. ''Melalui silaturrahmi, para santri di kabupaten Purbalingga akan selalu bersatu dalam kebersamaan,'' jelasnya.
Dia menyatakan, berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam peringatan HSN akan melahirkan santriwan santriwati yang unggul, memiliki kemandirian, dan cinta Tanah Air. ''Dalam festival, akan dipamerkan berbagai produk hasil karya para santri se-Purbalingga,'' jelasnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Purbalingga Ahmad Muhdzir menyampaikan , rangkaian kegiatan peringatan HSN di kabupaten Purbalingga menunjukan eksistensi dan jatidirinya sebagai bagian dari elemen bangsa yang telah berkontribusi dalam membangun bangsa yang madani dan lebih bermartabat.
''Konsep membangun bangsa yang diusung para santri meniru konsep kehidupan bangsa yang dibangun oleh Rasulullah setelah hijrah ke Madinah. Setelah hijrah, Rasulullah membangun kebersamaan dengan warga sekitar, kekeluargaan, dan persatuan dalam bingkai toleransi,'' jelasnya.
Dia menyatakan, peringatan HSN 2019 ini diharapkan lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain lomba hadroh dan Festival Anak Sholeh yang digelar dalam Festival Santri, juga digelar berbagai kegiatan olah raga. Antara lain turnamen sepak bola Liga Santri Nusantara (LSN) untuk memperebutkan Piala Bupati Purbalingga 2019 dan juga Senam Santri.
''Selain itu, kita juga menggelar pengajian akbar bersama Ustadz Subki Al Bughury dan Sholawat bareng, serta puncak acara akan dilaksanakan dengan kegiatan upacara di Alun alun Purbalingga,'' jelasnya.