Ahad 20 Oct 2019 23:30 WIB

Muker NU Depok Bahas Dakwah Digital

Di Muker NU Depok dirumuskan program kerja lima tahun.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Agung Sasongko
Muker NU Kota Depok, Ahad (20/10).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Muker NU Kota Depok, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok menggelar acara Musyawarah Kerja (Muker). Salah satu bahasan hangat  dalam acara  tersebut adalah penggunaan digital dalam berdakwah dan menjalankan program kegiatan.

"Saat ini sudah eranya digital dan penggunaan dakwah sebagai sarana menyampaikan pesan. Salah satunya dalam menghadapi dan menangkal radikalisme. Karena paham tersebut telah menjadi ancaman bagi masyarakat dalam kehidupan  berbangsa dan bernegara. Tentunya, kita enyampaikan Islam yang damai, toleran, dan Rahmatan Lil Alamin," ujar Ketua PCNU Kota Depok Ust. Ahmad Solechan  seusai acara Muker NU Depok, Vila Alam Segar, Curug, Bojongsari. Kota Depok, Ahad (20/10).

Menurut Ahmad, dalam muker tersebut pihaknya  merumuskan program kerja 5 tahun ke depan. Salah satunya, untuk menjawab tantangan di era digital dimana semua informasi gagasan dan kinerja semua sudah terdigitalisasi. Untuk itu, lanjutnya,  semua program NU harus  ditopang dan  optimalisasi secara digital. 

"Fokus yang sedang dihadapi adalah permasalahan kerakyatan, kebudayaan,  ekonomi dan  konsolidasi semua akan manfaatkan dunia digital," paparnya.

Pembekalan materi disi oleh Sekjen PBNU Helmy Faisal menyampaikan tantangan NU ke depan. Ia menyebutkan salah satu tantangannya di bidang radikalisme, ekonomi dan di era industri 4.0. "NU Depok harus berperan aktif dalam menterjemahkan program kegiatan. Sehingga, kegiatan bisa dilakukan dengan baik dan memberikan manfaat," terangnya.

Wakapolresta Depok AKBP Aria Perdana menyambut baik apa yang NU lakukan. Ia berharap agar NU bisa menjadi kekuatan perekat umat untuk kesatuan. Apalagi, Kota Depok terdiri dari beragam suku, agama dan ras. "Kita berharap agar NU menjadi perekat umat, terutama dalam menjaga kondusifitas dan keamanan. Apalagi, membela negara adalah kewajiban warga negara," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement