Kamis 17 Oct 2019 18:19 WIB

Rumah Zakat Bantu Usaha Mbah Saminem Jualan Marning

Rumah Zakat memberikan bantuan modal usaha.

Saminem, salah satu penerima manfaat program Rumah Zakat.
Foto: rumah zakat
Saminem, salah satu penerima manfaat program Rumah Zakat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBERSARI -- Rumah Zakat memberdayakan pengrajin emping jagung. Bisnis keripik jagung mbah Saminem ini awalnya berawal dari ketidaksengajaan.

Bermula dengan ketidaksengajaan ide berbisnis keripik emping jagung (marning) hingga menjadi jajanan idola di Desa Sumbersari, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabuaten Tebo, Mbah Saminem menceritakan awal mula kejadiannya pada sekitar tiga tahun lalu. Saat itu, dia diberi 5 kg jagung mentah oleh saudaranya untuk dijadikan bibit dan di tanam di pekarangan rumah.

Baca Juga

Namun, Tibalah pada suatu hari bertepatan dengan menjelang hari raya Idul Fitri, mbah Saminem berkepikiran untuk tidak menanam jagung itu. Dia kemudian sengaja membuatnya menjadi olahan marning dengan olahan bumbu khas yang ia lakukan sebisanya guna menambah jajanan lebaran yang biasa disajikan oleh masyarakat disaat hari raya Idul Fitri.

Hari raya pun tiba, saudara dan tetangga di Dusun Baru berdatangan untuk melakukan kegiatan sungkeman. Saat itu mulai ada tanggapan tentang marning olahan mbah saminem dinilai sangat gurih dan enak. Tidak sedikit yang memintanya untuk dipesankan dibuatkan lagi kepada mbah Saminem.

Dengan semakin banyaknya pesanan, mulailah dia berfikir untuk menambah jumlah produksi marning untuk dijual. Dia melakukan penjualan dengan bungkusan plastik kecil dengan rentengan 20 buah plastik kisaran berat 7,5 ons, dijual dengan harga Rp 1000 per buah.

Rentengan plastik marning tersebut dititipkan ke warung-warung dekat rumah. Untuk setiap bulannya, memang belum menentu marning yang dijual selalu habis terbeli. Namun kisaran marning terhitung setiap bupannya mencapai 10 - 20 kg dari berat jagung mentah yang siap diolah.

Sejak bulan september lalu, Mbah Saminem telah memperoleh bantuan modal usaha untuk pengembangan produk marning melalui fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat, Jusbianto di Desa Sumbersari. Hingga bulan oktober ini, bantuan yang diberikan yaitu berupa alat press plastik dan stiker (branding) untuk marning.

Produk olahan marning ini diolah dengan cara di kukus dan setelahnya di press dengan alat bantu sederhana yang terbuat dari balokan kayu. Selanjutnya jagung setelah di press di jemur pada terik matahari selama satu hari hingga kering, setelah itu jagung di goreng ditambahkan dengan racikan bumbu tradisional selanjutnya marning siap di bungkus dan di jual.

Program pemberdayaan UKM Desa Berdaya di Desa Sumbersari ini bersumber dari dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) yang didapatkan dari seluruh masyarakat Indonesia yang menyalurkan ke lembaga Rumah Zakat untuk membantu saudara kita yang membutuhkan dan disalurkan melalui fasilitator yang bertugas di seluruh Desa di Indonesia.

"Program pemberdayaan UKM dari Rumah Zakat ini mencakup program bimbingan kepada penerima manfaat mulai dari pemberian modal hingga penguatan jaringan pemasaran. Berharap salah satu produk olahan marning mbah saminem ini kedepan mampu menjadi olahan oleh-oleh khas Desa Sumbersari," ungkap Jusbianto, fasilitator Rumah Zakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement