Sabtu 19 Oct 2019 06:52 WIB

KODI DKI Jakarta Gelar Pengajian Bulanan Fiqhud Dakwah

KODI DKI Jakarta juga mengukuhkan Syiar Dai Institute.

KODI DKI Jakarta mengukuhkan Syiar Dakwah Institute.
Foto: Dok KODI DKI
KODI DKI Jakarta mengukuhkan Syiar Dakwah Institute.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinasi Dakwah Islam (KODI) DKI Jakarta kembali menggelar Pengajian Bulanan Fiqhud Dakwah di Gedung Graha Mental dan Spiritual DKI Jakarta, Rabu (16/10).

Kegiatan ini diikuti oleh para Pengurus KODI, pimpinan beberapa lembaga dakwah, aktivis dakwah, ustaz dan ustazah, serta  masyarakat umum ibu kota Jakarta.

Pada acara tersebut, KODI DKI sekaligus mengukuhkan Syiar Dai Institute. Ini merupakan organisasi yang pengurusnya adalah alumni Pendidikan Kader Muballigh (PKM) KODI DKI Jakarta  masa bakti tahun 2019-2022.

"Selamat kepada Syiar Dai Institute. Semoga semakin solid, terorganisir, dan  aktif sebagai lembaga dakwah yang memberi manfaat bagi warga DKI Jakarta khsusuznya," kata Ketua KODI DKI Jakarta,  KH  Jamaludin F  Hasyim saat mengukuhkan pengurus Syiar Dai Institute.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir Mudir Aam JATMAN (Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabarah An-Nahdhiyah), KH  Wahfiudin Sakam.  Ia mengucapkan selamat kepada KODI DKI dan kepada Syiar Dai Institute yang baru saja dikukuhkan.

"Penggunaan kata ‘institut’ mencerminkan adanya semangat ilmiah dan akademis, dalam mengelola syiar dakwah ini. Maka organisasi ini, selain mengelola kegiatan dakwah secara konvensional, seharusnya juga menyelenggarakan kegiatan ilmiah seperti riset dan pengembangan atas segala hal yang terkait dengan dakwah, baik objek, lingkungan, pendekatan, metode, media dan muatan dakwah,” ujar Wahfiudin dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Kegiatan dilanjutkan dengan Pengajian Fiqhud Dakwah oleh Prof KH  Syukron Ma'mun. "Saya berterima kasih sekali kepada ketua KODI DKI Jakarta, yang masih bersedia mengadakan dan memfasilitasi kegiatan seperti ini di tengah-tengah keadaan umat yang sudah semakin hilang rasa malunya karena nyaman dengan perilaku yang sudah di luar nilai-nilai agama,"  katanya.

Ia mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku di tengah-tengah  keadaan umat yang sedang rusak, maka baginya akan mendapatkan pahala orang yang mati syahid.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement