REPUBLIKA.CO.ID, RABAT— Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko mendukung upaya diplomasi Islam Nusantara, dengan mengenalkan kitab-kitab karya ulama nusantara pada agenda SIEL (Salon Internasional de l'Edition et du Livre).
SIEL merupakan pameran buku internasional yang selalu diselenggarakan tiap tahun di Maroko. Buku-buku dari berbagai negara dipamerkan dan diperjual belikan dalam acara yang diadakan Kerajaan Maroko ini.
Demi mengenalkan Islam Nusantara Ahlussunnah wal Jamaah an Nahdliyyah, PCINU Maroko akhirnya berhasil ikut andil dalam pameran buku sedunia itu dengan mengenalkan kitab karya ulama Nusantara sejak 2017.
PCINU Maroko tercatat sudah dua kali PCINU Maroko mengikuti pameran kitab ini dan akan berpartisipasi ketiga kalinya pada awal tahun depan. Alhamdulillah, keikutsertaan PCINU Maroko ini disambut dengan antusias masyarakat Maroko.
Warga Maroko dan sekitarnya menjadi mengerti, bahwa Indonesia yang kulturnya tidak menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari bisa memunculkan ulama-ulama yang menulis kitab dari berbagai bidang keilmuan.
PCINU Maroko akan mendapat lokasi stan pameran yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya, karena melihat ketertarikan serta kunjungan dari publik.
Apalagi, acara yang diadakan di kota Kasablanca ini selalu dikunjungi oleh ulama-ulama besar. Seperti, Syekh Fadhil al-Jailani, yang setiap tahun berkunjung dan alhamdulillah PCINU Maroko selalu mengadakan seminar bersama beliau.
Kitab-kitab yang dipamerkan meliputi seluruh bidang. Dari tafsir, akidah, akhlak, tasawuf, dan lain sebagainya. Kitab-kitab tersebut didapatkan dari pondok-pondok pesantren yang ada di Indonesia. Mulai dari Rembang, Lirboyo, Pati, Kudus, Banyuwangi, Kediri, dan beberapa pesantren lain.
PCINU Maroko mengharapakan adanya bantuan dari pihak-pihak yang ingin ikut andil dalam mengenalkan Islam Nusantara ke kancah dunia ini.
“Harapan saya semoga dengan adanya pameran ini, mahakarya ulama nusantara semakin mendunia. Pemikiran-pemikiran cemerlangnya bisa sampai, di baca dan di pelajari oleh siapa saja” kata ketua pelaksana dari PCINU, Zaenal Arifin.
SIEL yang ke-26 menurut jadwal akan diselenggarakan pada 8 Februari- Februari 2020. PCINU Maroko pun membentuk panitia untuk mempersiapkan pagelaran besar tersebut.
Persiapan demi persiapan sudah dilaksanakan. Dari pendaftaran, pengajuan ukuran stand, membuat katalog kitab, dan mencari kitab-kitab yang akan dipamerkan kemudian mengirimkannya ke panitia Maroko. Hanya saja masih banyak kekurangan karena kurangnya dana yang harus dikucurkan. Maka dari itu, pihak panitia membuka pintu yang seluas-luasnya untuk pihak-pihak yang ingin memberikan bantuan materi demi kesuksesan acara ini.