Senin 14 Oct 2019 09:52 WIB

Tiga Peninggalan Dinasti Ghurid

Ghurid memiliki perhatian besar terhadap budaya dan sastra Persia

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Peradaban Islam
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Peradaban Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dinasti ini berasal dari Iran. Wilayahnya kini berada di sekitar Afghanistan. Dinasti tersebut pada mulanya bergama Buddha sebelum memeluk Islam. Para pembesar kesultanan ini bersyahadat setelah penaklukan Ghor oleh Sultan Ghaznavid Mahmud dari Ghazni pada 1011 M.

Ghurid memiliki perhatian besar terhadap budaya dan sastra Persia dan meletakkan dasar bagi negara Persia di India. Namun, sebagian besar literatur yang dihasilkan selama era Ghurid telah hilang. Mereka juga memindahkan arsitektur Iran ke India. Beberapa peninggalan dinasti ini di antaranya sebagai berikut.

Menara Jam

Menara Jam setinggi 65 meter adalah bangunan anggun dan menjulang tinggi, berasal dari abad ke-12. Konstruksinya berupa batu bata yang rumit dengan tulisan ubin biru di bagian atas, menjulang di jantung Provinsi Ghur, Afghanistan.

Berada di ketinggian 1.900 m di atas permukaan laut dan jauh dari kota manapun. Menara Jam menjulang di lembah terjal di sepanjang Sungai Hari-rud di persimpangan dengan Sungai Jam sekitar 215 km di timur Herat. Menara ini dihiasi dengan dekorasi geometris lengkap dengan tulisan Kufic di ubin pirus.

Kubah Chishti Sharif

Chishti Sharif adalah sebuah kota yang terletak di tepi utara Sungai Hari di Provinsi Herat, Afghanistan. Ini adalah pusat administrasi Distrik Chishti Sharif. Di kota ini terdapar bangunan peninggalan bersejarah Dinasti Ghurid.

Chishti juga dikenal sebagai bagian dari mistik Sufi dimulai pada Chishti Sharif sekitar 930 M. Bangunan ini memiliki dua kubah bersejarah yang dibangun oleh Ghiyatsuddin Muhammad dari Dinasti Ghurid. Kubah timur rusak oleh tank pada beberapa titik selama konflik Afghanistan.

Reruntuhan Madrasah Shahi Mashhad

Reruntuhan madrasah ini ditemukan pada abad ke-12 di Provinsi Badghis, Afghanistan, tepatnya di tepi kiri Sungai Murgab. Sebuah prasasti menyatakan bahwa bangunan itu disumbangkan pada 571 H (1175/76 M) oleh seorang wanita.

Nama wanita ini tidak diketahui. Madrasah dapat dianggap sebagai puncak arsitektur Ghurid. Konstruksi bangunan ini terdiri batu bata yang dipanggang kirakira persegi pada 44,2 ? 44,0 meter, tetapi sampai tahun 1970-an, hanya bagian yang lebih besar dari sisi selatan yang dipelihara. Bagian itu dihiasi dengan ornamen dan prasasti. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement