REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga Pontianak, pasangan Sapriadi (39) dan Lena (39) viral di media sosial. Pasangan tersebut yang tinggal di sebuah gubuk tak layak hun. Pasangan tersebut, sebelumnya pernah tinggal di gang bentasan 1 jalan kebangkitan nasional Kel Siantan Hulu, Kec Pontianak Utara.
Menurut Pimpinan Rumah Zakat Pontianak, Asrul Putra Nanda, Tim Rumah Zakat telah berkunjung Pada Jumat malam (11/10). Kedatangan tim, untuk menawarkan solusi Kamar Singgah Sayang Pontianak dan mengantarkan sembako.
"Suami bekerja serabutan sedangkan bu Lena tidak bekerja, kadang cari sayuran pakis di hutan untuk di jual di pasar dan mendapatkan Rp 20-30 ribu, untuk beli beras," ujar Asrul kepada Republika.co.id, Ahad (13/10).
Asrul mengatakan, istri dari bapak Sapriadi adalah seorang mualaf. Ia, masuk islam sejak 10 tahun yang lalu pada saat baru menikah dengan suaminya. Mereka memiliki 4 orang anak laki laki, Jeki (15), Elen (14), Fikri Alamsyah (5), Keilir Saputra (1). Seorang orang anak yang bernama Elen (14) masih sekolah menangah pertama (SMP).
Untuk membiaya sekolahnya anaknya, kata dia, seringkali dibayarkan oleh orang yang membantunya. Bahkan, anak pertama kedua pasangan tersebut sempat putus sekolah sejak kelas 5 SD karena tidak ada biaya.
Saat ini, kata dia, satu keluarga tinggal di sebuah gubuk seadanya yang di bangun sejak 2 bulan yang lalu di atas tanah milik teman dari Sapriadi.
"Saat pertama kali di temui tim dari rumah Zakat, Bu Lena mengaku tak enak badan sudah 7 hari sakit, bahkan anaknya yang nomor tiga juga sedang demam," katanya.
Kemudian, kata dia, Tim Rumah Zakat berkoordinasi dengan camat Pontianak Utara maupun pemerintah. Kemudian, kamar singgah sayang Pontianak pun menyatakan sudah siap menampung sementara sambil mencarikan solusi.
Menurut Asrul, pada Ahad (13/09), TNI sudah mulai bergotong royong mendirikan pancang rumah untuk keluarga Sapriadi. Bahkan, terlihat tiang bawah sudah di tanam secara bergotong royong oleh TNI.
"Ibu Lena masih di rumah sakit Bayangkara melakukan perawatan medis rencananya apabila sehat baru pulang kerumah," katanya.
Asrul menjelaskan, pada Sabtu (12/10), Pemkot Pontianak melalui Dinas Perkim telah menyiapkan satu tempat di Rusunawa Jl Harapan Jaya. Namun hingga saat ini keluarga Sapriadi, belum bersedia pindah.
"Padahal Rumah Zakat dan berbagai pihak sudah siap membantu proses kepindahannya," katanya.
Selama ini, kata dia, keluarga Sapriadi dan Lena juga menjadi penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH). Untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) sudah dimasukkan dalam daftar.
"Semua pihak dan seluruh pihak terkait sedang bergerak untuk memberikan terbaik untuk keluarga Bu lena, mohon doanya untuk diberikan kemudahan," katanya.