Kamis 10 Oct 2019 20:28 WIB

JK Berharap Gedung DMI Jadi Pusat Koordinasi Masjid

Keberadaan Gedung DMI diharapkan berikan dampak.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri acara Topping Of Gedung Dewan Masjid Indonesia di Matraman, Jakarta, Kamis (10/10).
Foto: Dok Setwapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri acara Topping Of Gedung Dewan Masjid Indonesia di Matraman, Jakarta, Kamis (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) berharap gedung DMI nantinya menjadi pusat koordinasi anggota dewan masjid se-indonesia. 

Menurut JK, keberadaan masjid di Indonesia yang hampir mencapai sejuta jumlahnya, membutuhkan koordinasi yang baik. 

Baca Juga

"Anggota atau masjid yang ada di Indonesia hampir sejuta (jumlahnya) tentu dibutuhkan koordinasi dan juga aturan-aturan pedoman-pedoman yang baik, Insya Allah kantor ini nanti akan memberikan satu dampak yang baik untuk kita semua," ujar JK saat menghadiri Topping Off Gedung Dewan Masjid Indonesia di Matraman, Jakarta, Kamis (10/10). 

JK juga meminta Gedung DMI yang penyelesaian sudah sekitar 70 persen itu, juga menjadi tempat memecahkan persoalan keumatan. "Juga bagaimana (menyelesaikan) masalah-masalah keumatan, kita selesaikan itu," ujar JK. 

 

JK menyampaikan terimakasih atas kerja sama semua pihak atas pembangunan gedung DMI tersebut. "Sekali lagi terima kasih Insya Allah, termasuk termasuk kontraktor yang bekerja dengan baik Insya Allah akan kita selesaikan dengan baik kira-kira 3-4 bulan ke depan lagi," ujar JK. 

Dalam kesempatan itu, JK didampingi Wakil Ketua DMI Syafruddin yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Ketua Harian DMI yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

"Saya ya tinggal 10 hari lagi, saya ada di Kantor Wapres dan teman-teman saya Syafrudin yang hadir di sini dan Pak Sekjen tentu akan bersama-sama kita bekerja kembali untuk meningkatkan kekuatan dan penyelesaian semuanya yang ada," ujar JK.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement