Selasa 08 Oct 2019 19:24 WIB

MUI Lebak Ungkap Capaian Positif Toleransi Beragama

Kehidupan beragama di Lebak sesuai dengan semangat toleransi.

Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak mengajak masyarakat di daerah ini melestarikan nilai-nilai toleransi antaragama guna mewujudkan kedamaian dan keharmonisan.

"Kami mengapresiasi toleransi antaragama di 'tanah Multatuli' ini berjalan baik," kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak, KH Akhmad Khudori di Lebak, Selasa (8/10).

Baca Juga

Masyarakat Kabupaten Lebak yang religius sebagai "daerah seribu madrasah" sangat menghormati dan menghargai di tengah perbedaan keanekaragaman keyakinan agama, suku, bahasa, dan budaya.

Selama ini, kehidupan di tengah masyarakat penuh kedamaian antaragama sehingga terjalin hubungan yang baik di daerah itu. 

Begitu juga nilai-nilai toleransi cukup kondusif dan memberikan kesejahteraan bagi umat manusia di tengah keberagaman. "Kami meminta masyarakat terus melestarikan toleransi untuk membangun kerukunan hidup berbangsa dan bernegara," katanya.

Menurut dia, MUI juga menjalin kerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan pemerintah daerah dengan melakukan pertemuan untuk pembinaan dan dialog antarpemuka agama. Pertemuan dan dialog antaragama itu dilakukan setiap bulan untuk memperat silaturahim juga memperkuat persatuan dan kesatuan.

Kiai Ahmad mengatakan, masyarakat Kabupaten Lebak yang mayoritas beragama Islam tentu melindungi kaum minoritas sehingga toleransi, keharmonisan, dan kedamaian dapat dirasakan antarumat beragama.

Pandangan ajaran Islam dalam toleransi kerukunan antaragama sudah dijelaskan Alquran yaitu lakum dinukum waliyadin. "Kami terus menjalin hubungan baik itu agar kehidupan masyarakat penuh kedamaian dan keharmonisan," katanya.

Ketua FKUB Kabupaten Lebak, KH Baijuri, mengatakan pada saat ini masyarakat di daerah ini melaksanakan nilai-nilai toleransi dan harmonisasi dengan baik. Selain itu, juga belum pernah terjadi konflik sosial.Bahkan, warga Kabupaten Lebak memiliki perbedaan keyakinan yang dianut, antara lain, Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Konghucu.

Mereka para penganut agama saling menghargai dan menghormati dengan tengah perbedaan keyakinan itu karena negara memberikan jaminan kepada semua warga negara. "Kami berharap masyarakat kondusif dan terus dilestarikan toleransi dan hubungan baik antaragama," katanya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement