Sabtu 05 Oct 2019 22:00 WIB

Masyarakat Utsmani Terapkan Fungsi Makanan Sebagai Obat

Prinsip kesehatan dan nutrisi seimbang diterapkan dalam masyarakat Utsmani

Rep: Mozaik Republika/ Red: Agung Sasongko
Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemikiran dan gagasan dari para dokter Muslim terdahulu mengenai fungsi makanan sebagai obat telah diterapkan masyarakat Muslim di era kekuasaan Kekhalifahan Usmani Turki.

Menurut Prof Nil Sari,  prinsip kesehatan dan nutrisi seimbang dalam pengobatan  Turki Usmani didasarkan pada  teori "unsur" dan "humours".

Baca Juga

Prof Nil Sari mengungkapkan, tubuh manusia memiliki empat unsuratau sifat, yakni; panas, dingin, basah, dan kering. Selain itu, dalam tubuh manusia juga terdapati empat zat cair atau humours, yakni  darah, dahak/lendir, cairan empedu kuning dan cairan empedu hitam.

Berdasarkan teori unsur dan humoural yang ada dalam tubuh manusia, makanan diklasifikan dalam empat jenis. Menurut Prof Nil Sari, makanan dan minuman dapat mempengaruhi keseimbangan humoural.

"Makanan dan minuman secara alami membangkitkan darah. Karena penyakit juga terdiri dari panas, dingin, kering dan basah, penyakit bisa dirawat dengan makanan atau pengobatan," ujarnya.

Makanan dan minuman yang berpengaruh dalam keseimbangan humoral juga diklasifikasikan berdasarkan teori elemen seperti panas, dingin, kering, serta basah. Menurut Prof Nil Sari, penyakit pun terdiri dari empat jenis, yakni panas, dingin, kering dan basah.

''Setiap penyakit ditangani dengan makanan dan obat yang memiliki kualitas yang berlawanan,'' paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement