REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dompet Dhuafa mengajak blogger-blogger Indonesia mengenal lebih dalam tentang wakaf dan manfaatnya. Hal tersebut dilaksanakan dalam acara "Blogger Meet Up" di aula sekolah SMART Ekselensia, Parung, Rabu (2/10).
Sebanyak 52 blogger menghadiri acara tersebut. Selain itu 20 penulis lainnya juga hadir turut menyimak penjelasan wakaf produktif tersebut.
General Manager Wakaf Mobilization Dompet Dhuafa Bobby P Manullang menjelaskan apa itu wakaf produktif. Yaitu wakaf dengan pengelolaan oleh nazir dalam rangka pengembangan ekonomi umat.
"Wakaf memiliki makna menahan harta, yang dimaksud adalah harta atau benda wakaf ditahan pokoknya dan menang tidak boleh berkurang, sedangkan hasil dari pengelolaan aset wakaf tersebutlah yang akan dimanfaatkan oleh umat,” kata Bobby dalam siaran persnya.
Lebih dalam Bobby memaparkan wakaf identik dengan ibadahnya orang kaya. Selain itu wakaf sejauh ini lazim dikerjakan dalam bilangan-bilangan besar. Seseorang enggan berwakaf jika hanya Ep 10 ribu saja. "Itu mah cuman sedekah di masjid," ujar Bobby menggambarkan pikiran masyarakat jika disuruh wakaf dengan hanya 10 ribu.
Dari perspektif di atas masyarakat akhirnya memilih menunaikan yang wajib terlebih dahulu dan yang memiliki nilai kecil, seperti zakat, infak, dan sedekah. "Padahal wakaf sebenarnya lebih fleksibel dari ketiga jenis filantropi itu," paparnya.
Acara "Blogger Meet Up" di aula sekolah SMART Ekselensia, Parung, Rabu (2/10).
Melalui platform "Wake up Wakaf", Dompet Dhuafa menargetkan satu juta wakif dengan nominal wakaf Rp 10 ribu. Jika dihitung 10 ribu dikalikan satu juta, maka maka akan ketemu angka 10 miliar.
"Kita tidak menargetkan jumlah besar saat ini, tapi jumlah yang banyak. Jika jumlah besar kita sudah dapatkan itu, bahkan ada kemarin nenek nenek berwakaf uang ratusan juga. Hal semacam itu sudah sering di Dompet Dhuafa. Yang kami targetkan adalah nominal kecil tapi jumlahnya banyak," terang Bobby.
Benar, jika gerakan satu juta wakif tersebut dapat terwujud, maka berjuta-juta umat juga akan mendapatkan manfaatnya. Jika satu bulan didapat Rp 10 miliar, maka selama tiga bulan bisa dibangunkan sebuah Rumah Sakit gratis bagi dhuafa dengan pelayanan bintang 5.
Selain Rumah Sakit, banyak aset produktif lainnya yang menjadi target Dompet Dhuafa, seperti sekolah, perkebunan, pertanian, pertanian, swalayan, bahkan jika memungkinkan Dompet Dhuafa akan membangun fasilitas komersial di atas tanah wakaf, yang valuenya akan dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
“Alhamdulillah, dengan mengajak para blogger termasuk saya, ini menjadi edukasi dan informasi yang positif tentang manfaat wakaf bagi masyarakat sekitar, tidak hanya itu pengembangan wakaf cukup signifikan dalam membangun ekonomi sebuah bangsa, hal ini terbukti dengan adanya kawasan zona madina yang tercipta oleh Dompet Dhuafa,” ujar Dewi salah satu peserta blogger.