Kamis 26 Sep 2019 07:17 WIB

Mengenal Dokter-Dokter Terkemuka Dinasti Seljuk

Pada era kekuasaan Dinasti Seljuk terdapat sederet dokter Muslim terkemuka.

Rep: Mozaik Republika/ Red: Agung Sasongko
arsitektur warisan Seljuk.
Foto: muslimheritage.com
arsitektur warisan Seljuk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada era kekuasaan Dinasti Seljuk terdapat sederet dokter Muslim terkemuka. Para dokter hebat dari zaman Seljuk itu antara lain: Malik al-Hukama, Sultan al-Atibba, Aflatun al-Dahr, Bakurat al-Asr, Masih al-Zaman, Fakhr al-Milla wal- Din.

Selain itu, di era Seljuk juga terdapat sejumlah dokter yang diundang para penguasa Dinasti Seljuk untuk datang ke Anatolia dan diminta bekerja secara temporer pada waktu tertentu.

Baca Juga

Para dokter itu adalah:

- Hakim Barka

Dia merupakan dokter yang menerbitkan karya berjudul Tuhfa-i Mubarizi dalam ba hasa Turki. Ia pun mengalihbahasa kan karyanya ke dalam bahasa Persia. Buku itu didedikasikannya kepada Gubernur Amasya, Ala Al-Din Key kubat, Mubaruziddin Halifet Alp Gazi. Gu bernur Amasya, menilai, bu ku tersebut merupakan sebuah kar ya yang tak ternilai harganya. Hakim juga menulis buku kedokteran berjudul Kitab-i Hulasa der 'Ilm al-Tibb.

- Ekmeleddin Muayyad el-Nahcuvani Ekmeleddin

lahir di Nahcivan. Ia lalu belajar kedokteran dan men jadi seorang dokter ketika datang ke Konya. Dia mendapatkan nama Mevlana dari istana dan menjadi seorang dokter yang terkenal pada masa itu.

- Gazanfer Tabrizi

Gazanfer Tabrizi bernama asli Abu Ishak Ibrahim bin Muhammed. Dia merupakan dokter yang bekerja sama dengan dokter Ekmeleddin dalam mengobati seorang penyair hebat di era Seljuk, Mevlana Jalal Al-Din Rumi hingga menghembuskan nafas terakhirnya di tempat tidurnya yang nyaman. Karya-karya yang ditulis oleh Gazanfer antara lain buku berjudul Biruni’s Kitab al-Saydana dan kritik Bahmanyar kepada Ibnu Sina.

- Najm Al-Din Nahcuvani Najm merupakan seorang ilmuwan yang sangat berbakat pada abad ke- 13 M. Dia menulis sejumlah komentar terhadap karya-karya Fahreddin Razi yang berjudul Sharh Kulliyat al- Qanun dan Hallu Shukuk al-Mufrada fi Sharh al-Fahr al-Razi, yang ditulis pada 1253. Dia juga menuliskan komentar terhadap karya Ibn Sina dalam Kitab al-Isharat wa al- Tenbihat dan Zubdat al-Nakz serta Lubab al-Kaff.

- Muhazzibiddin bin Hubel Muhazzibiddin merupakan murid seorang dokter yang terkenal bernama Abu al-Barakat dari Baghdad. Putranya bernama Izzeddin ibnu Hubel juga berprofesi sebagai dokter. Ia berusaha menyembuhkan penyakit Sultan Ala Al-Din Keykubat ketika dia berada di Malatya. Salah satu karya besar Muhazzibiddin adalah buku yang berjudul al-Muhtar fi al-Tibb yang digunakan sebagai referensi pada era Seljuk.

- Hubaysh al-Tiflisi Hubaysh diperkirakan menuju ke Anatolia saat Dinasti Seljuk dipim pin oleh Kilicarslan II. Pada masa itu, di Anatolia dibangun banyak masjid, madrasah, dapur sup dan bazar bagi orang-orang yang tak mampu. Selain itu, pada masa kedatangan Hubaysh ke Anatolia, banyak ilmuwan dan pedagang dari Azerbaijan yang juga datang ke kota tersebut.

Hubaysh sendiri telah menulis sekitar 30 buku tentang kesehatan, bahasa, literatur, astrologi, juga buku tafsir mimpi dan cara pelafalan kitab suci Alquran yang benar. Beberapa hasil karya besarnya antara lain: Adviyat al-Adviya, buku tentang farmasi, cara membuat obat, bagaimana cara menyimpan obat, cara membakar obat, dan bagaimana cara membuat obat cair.

Ia juga menulis Ihtisaru Fusuli al- Bukrat: Aporieme Hippocrates dalam bahasa Arab. Selain itu, buku penting lainnya yang ditulis Hubaysh adalah Kifayat al-Tibb. Buku tersebut terdiri dari dua jilid dan 224 bab. Ditulis dalam bahasa Persia dan dihadiahkan kepada Sultan Meliksah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement