REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu kontribusi penting Kekhalifahan Umayyah bagi dunia perposan dilakukan oleh Ziyad bin Abi Sufyan salah seorang gubernur penting di era itu. Menurut Akbar Shah Najeebabad dalam bukunya, History of Islam, ketika Ziyad berkuasa, Dinasti Umayyah mulai mendirikan departemen pos.
Pada masa itu sudah mulai diangkat para petugas pos dan dibangun sistem perposan. Untuk pertama kalinya, Ziyad memperkenalkan sistem pemasangan segel pada surat atau dokumen yang dikirimkan melalui pos,mungkap Akbar.
Hal itu dilakukan untuk menjaga kerahasiaan surat atau dokumen yang dikirim melalui pos. Menurut Akbar, pada segel yang dipasang di setiap surat dan dokumen yang dikirim tercantum kalimat, ‘setiap amal ada pahalanya’.
Selain itu, ciri khas segel yang terpasang pada dokumen atau surat yang dikirim melalui jasa pos pada waktu itu terdapat gambar Ka’bah. Gambar Ka’bah terpampang dalam segel surat bertahan hingga kekuasaan Dinasti Umayyah tumbang pada 750 M.
Selain itu, setiap surat yang dikirim akan dibuatkan salinannya dan disimpan di kantor kekhalifahan. Menurut Silverstein, pembangunan infrastruktur umum jasa pos seperti rute dan kantor pos di zaman Dinasti Umayyah dilakukan pada awal kepemimpinan Khalifah Marwan bin Al-Hakam. Tak heran, jika selepas kekuasaan Marwan berakhir, jasa perposan berkembang pesat di bawah Al-Walid bin Abdul-Malik bergelar Al-Walid I (668 M-715 M).
Sumber literatur, bukti dokumen, dan catatan arkeologi menunjukkan pada waktu itu sistem perposan sudah sangat mutakhir. Sistem perposan dikelola secara terpusat dan berhubungan langsung dengan khalifah, imbuh Silverstein.