Jumat 20 Sep 2019 15:12 WIB

Bantu Korban Karhutla, ACT Kirimkan 10 Truk Logistik

Bantuan terdiri dari 10 truk logistik dan ribuan masker.

Rep: Febryan A/ Red: Gita Amanda
Warga yang terpapar kabut asap karhutla menghirup oksigen ketika berada di Rumah Singgah Korban Asap di Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Warga yang terpapar kabut asap karhutla menghirup oksigen ketika berada di Rumah Singgah Korban Asap di Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan mengirimkan bantuan lanjutan kepada korban terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Setelah bantuan tahap 1-4 berhasil didistribusikan, kini ACT akan mengirimkan kembali bantuan tahap 5 pada pekan depan.

Direktur Komunikasi ACT, Lukman Azis Kurniawan, mengatakan, bantuan tahap 5 akan dikirimkan mulai Senin (23/9). Bantuan terdiri dari 10 truk logistik dan ribuan masker. Ditambah 100 orang relawan terlatih dan tim medis.

Baca Juga

"Bantuan tahap 6 juga akan kita kirimkan pada 30 September mendatang," kata Lukman ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (20/9).

Adapun bantuan tahap 1-4, ujar Lukman, pihaknya mendistribusikan puluhan ribu masker di semua wilayah terdapampak kabut asap. "Terakhir kemarin (19/9) di Kalimantan Selatan saja, dalam satu hari sudah 4.000 masker kita bagikan," ungkapnya.

Puluhan ribu masker yang dibagikan ACT itu, kata Lukman, telah dibagikan dalam sebulan terakhir. Selain masker, ACT juga membuka posko darurat asap di seluruh cabang ACT yang wilayahnya terdampak Karhutla. Di sana disediakan tenaga medis untuk mengembalikan kondisi kesehatan warga terdampak.

Tak hanya untuk korban, lanjut Lukman, ACT juga turut serta membantu memadamkan api Karhutla. "Kita sejak sebulan lalu sudah terjunkan Tim relawan khusus untuk membantu memadamkan api bersama BPBD, TNI maupun dinas pemadam kebakaran daerah," ucapnya.

Pihak pemerintah kini juga sedang berjibaku memadamkan api di enam provinsi yang dilanda Karhutla. Yakni, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan. Lalu Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.

Berdasarkan data resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Jumat (20/9) pukul 09.00 WIB, jumlah titik panas di enam provinsi itu tercatat 5.086 titik. Untuk mengatasinya, BNPB mengerahkan 29 ribu lebih personil dan 44 helikopter guna melakukan pengeboman air.

Sementara itu, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah ditingkatkan satatusnya menjadi tanggap darurat Karhutla. Pemerintah Provinsi Kalteng menetapkan status itu berlaku hingga 30 September 2019. Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah ditetapkan sebagai Komandan Penanganan Darurat Bencana sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.

"Sore ini, kami baru saja selesai melaksanakan rapat penanganan darurat bencana karhutla di Kalteng dan telah dibahas serta diputuskan langkah-langkah operasi selanjutnya bersama seluruh pihak terkait," kata Sugianto di Palangka Raya, Kamis (19/9) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement