Kamis 19 Sep 2019 12:00 WIB

NU Care Galang Sejuta Masker untuk Korban Bencana Asap

Tim NU Peduli telah membantu pemadaman api dan membuka posko kesehatan.

Rep: Rahma Sulistia/ Red: Agung Sasongko
Suasana Kota Jambi yang diselimuti kabut asap.
Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Suasana Kota Jambi yang diselimuti kabut asap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui konferensi pers menyatakan sikap terkait kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang menyebabkan asap berkepanjangan dan mewabahkan pengakit. Melalui NU Care-LazisNU, PBNU menggalang sejuta masker bagi para korban asap untuk dibagikan di beberapa wilayah terdampak.

Ketua NU Care-LazisNU, Achmad Sudrajat mengajak seluruh masyarakat Indonesia dan dunia melalui Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU), untuk turut membantu saudara-saudara terdampak Karhutla.

“Kualitas udara yang terus memburuk ini tentunya dapat membahayakan setiap warga, terutama Lansia, ibu hamil dan balita. Untuk itu, NU Care-LazisNU mengajak seluruh warga Indonesia dan dunia lewat PCI NU, untuk ikut membantu saudara-saudara kita dalam ‘Gerakan Sejuta Masker untuk Indonesia Darurat Asap’,” kata Sudrajat dalam keterangannya, Selasa (17/9).

Lebih lanjut ia menjelaskan, bantuan dapat disalurkan melalui rekening BCA di nomor 0680.1926.77 atas nama Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq NU atau melalui kitabisa.com/nupeduliasap.

 

“Saat ini Tim NU Peduli, yaitu Banser NU dan LazisNU Muaro Jambi misalnya, sudah turun membantu pemadaman api, membuka posko kesehatan dan membagikan masker ke sekolah-sekolah. Selanjutnya, mari terus dukung Gerakan Sejuta Masker untuk Indonesia Darurat Asap!” ajak Sudrajat.

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj menyatakan Nahdlatul Ulama telah menurukan tim relawan NU Peduli yang secara sistematis membantu menanggulangi kebakaran hutan, terutama dalam kerja-kerja kemanusiaan, termasuk dalam melakukan upaya pemadaman dan pembagian masker.

“Kewajiban untuk memelihara alam serta lingkungan bukan hanya kewajiban sebagai warga negara, akan tetap hal ini merupakan bagian dari seruan agama,” ungkap Said Aqil.

Berdasar data SiPongi (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sepanjang Januari 2019 hingga 15 September 2019, telah terjadi kebakaran seluas 328 ribu hektare di seluruh Indonesia.

Kebakaran ini membuat enam provinsi di antaranya Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur berstatus Darurat Bencana Asap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement