Selasa 17 Sep 2019 18:27 WIB

DMC Dompet Dhuafa Bergerak Tangani Dampak Karhutla

Dompet Dhuafa akan terus membentuk Kampung Tanggap Bencana di desa-desa.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Gita Amanda
Disaster Managemen Centre (DMC) Dompet Dhuafa untuk terjun dalam membantu proses pemadaman serta memberikan masyarakat layanan bagi yang terdampak dari kabut asap.
Foto: dompet dhuafa
Disaster Managemen Centre (DMC) Dompet Dhuafa untuk terjun dalam membantu proses pemadaman serta memberikan masyarakat layanan bagi yang terdampak dari kabut asap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Kalimantan, Riau, hingga Sumatera telah menyebabkan wilayah tersebut diselimuti kabut asap. Asap tersebut tentunya berbahaya bagi kesehatan warga setempat yang terpaksa harus menghirupnya.

Melihat dampak karhutla yang dihadapi warga di sejumlah wilayah tersebut, lembaga filantropi Dompet Dhuafa tidak tinggal diam. Dompet Dhuafa turut mengirim bantuan ke wilayah terdampak karhutla.

Baca Juga

Direktur Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD), Benny, mengatakan saat ini pihaknya melalui unit respons kebencanaan kemanusiaan (DMC) bergerak bersama komunitas Ayo Tolong (komunitas masyarakat bencana yang diinisiasi DMC) melakukan aktifitas intervensi di beberapa wilayah terdampak bencana, di antaranya Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.

Ada sejumlah bentuk intervensi yang dilakukan Tim DMC DD di sana. Benny menuturkan, pihaknya turut membantu melakukan pemadaman karhutla dan menerjunkan tim medis untuk siaga ISPA. Selain itu, menurutnya, pihaknya membentuk safe house bagi korban gangguan asap dan melakukan pengadaan serta pembagian masker N95.

"Untuk masker saat ini ada total 50 ribu masker yang kita sediakan bagi masyarakat di 6 wilayah (Riau, Sumsel, Jambi, Kalbar, Kalsel, Kalteng), dan ada kemungkinan bertambah sesuai kebutuhan," kata Benny, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Selasa (17/9).

Saat ini, pihaknya mengaktivasi Rumah Sakit Lancang Kuning milik DD dalam menangani korban terdampak asap. Di daerah lainnya, tim DMC DD juga menyiagakan 2-3 tim di lokasi aksi sesuai dengan kebutuhan.

Selain sejumlah bentuk intervensi dalam menangani dampak karhutla, tim DMC DD juga melakukan edukasi soal bahaya asap dan penggunaan masker bagi masyarakat. Benny mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendampingan dan pelatihan bagi warga di beberapa desa di wilayah OKI, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.

 

Pelatihan itu dalam bentuk di antaranya, penyuluhan bahaya kebakaran lahan dan hutan, pelatihan pemadaman api, pelatihan pertolongan pertama untuk luka bakar, simulasi pemadaman api, dan pemberian bantuan alat pemadam, serta pembangunan menara pantau. Benny menuturkan sejumlah lokasi yang pernah dilakukan edukasi terkait karhutla di antaranya di 19 desa di Ogan Komering Ilir (Sumsel), 16 desa di Ketapang (Kalbar), 6 desa di Landak (Kalbar), 3 desa di Sukamara (Kalteng) dan 4 desa di Kotawaringin Barat (Kalteng). 

"Untuk jangka panjang DD akan terus membentuk Kampung Tanggap Bencana di desa-desa yang rentan akan kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement