REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menjadi istri mantan menteri tak membuat Inggrid Kansil larut dalam aktivitas so sialita. Inggrid justru berupaya membantu perekonomian perempuan lewat organisasi yang diberi nama Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi).
Bersama teman-temannya, Inggrid membentuk organisasi ini pada 2015. Mereka berniat bisa berkontribusi terhadap peningkatan kapasitas perempuan Indonesia dalam memulai, menjalani, ataupun membuka ruang usaha.
Organisasi ini memiliki visi menjadi sebuah organisasi pengusaha muslimah terbesar di Indonesia. Di dalamnya setiap ang gota bisa merasakan berbagai manfaat serta menjadi pribadi mandiri untuk me ningkatkan kesejahteraan ekonomi Muslimah dan masyarakat Indonesia.
Selain itu, organisasi ini memiliki mimpi menuju kemandirian ekonomi yang berkepribadian Indonesia dan berakhlakul karimah. "Tahun ini kami sudah masuk tahun keempat. Hal tersebut masih cukup belia bagi sebuah organisasi,"ujar dia kepada Republika, belum lama ini.
Hingga saat ini, Ipemi telah memiliki 34 perwakilan di setiap provinsi di Indonesia, di 340 kabupaten/kota dan di lima negara, yakni Brunei, Malaysia, Thailand, Turki, dan Amerika. Ia menyebut pencapaian tersebut tentu tak terlepas dari semangat serta komitmen seluruh pengurus serta anggota Ipemi.
Inggrid menyebut Ipemi merupakan organisasi terbuka. Siapapun yang ingin bergabung, baik para peng usaha, ibu rumah tangga, mau pun pemudi yang memiliki keinginan memulai usaha dan ingin belajar serta membangun relasi, dipersilakan untuk datang dan menjadi anggota.
Dalam menjalankan organisasi ini, Inggrid terinspirasi dari spirit dan teladan Ibunda Siti Khadijah al-Kubro, istri Nabi Muhammad SAW. Siti Khadijah merupakan panutan dalam menjalankan hidup secara seimbang, se ba gai seorang istri, ibu, dan saudagar atau pengusaha."Peran yang be liau mainkan sangatlah menginspirasi," ujar dia.
Siti Khadijah juga mencontohkan bagaimana menjadi se orang ibu yang luar biasa hebat. Ia mampu mendidik anak-anak nya dengan penuh cinta kasih serta akhlakul kharimah. Multi peran yang dihadapi Siti Kha dijah tak menghalanginya dalam mengembangkan usaha.
"Di dalam keseharian kita, ada banyak hal serta kesempatan berwira usaha dari rumah, misalnya. Kita da pat menciptakan kreasi usaha rumahan berupa kuliner, fashion, atau banyak jenis usaha lainnya," ujar Inggrid.
Dia yakin, jika seseorang memiliki niat kuat dalam memulai usaha dan semangat untuk me lihat potensi pasar, semua akan dapat dilakukan dengan baik. Ini termasuk dalam skala kontribusi membangun perekonomian keluarga. Perlahan, gerakan kecil ini bisa mendatangkan kontribusi yang besar, termasuk pembangunan ekonomi bangsa.
Wanita kelahiran Jakarta ini sebe lumnya merupakan public figure yang aktif mengisi layar kaca dalam sine tron, presenter, mau pun iklan. Selan jutnya, ia ak tif dalam dunia po litik dan menjabat sebagai anggota DPR RI pada periode 2009-2014. Da lam pe milihan kepala daerah (pilka da) 2018, ia mencalonkan diri sebagai wakil bupati Bogor. Meski belum berhasil, ia menyebut ada banyak pengalaman yang di dapat dari masa kampanyenya itu.
Ada beragam permasalahan sosial yang ia temukan saat ber temu ma sya rakat Kabupaten Bogor. Kesenjangan sosial di daerah tersebut ternyata ma sih cukup tinggi. Ia juga baru mengetahui jika angka pengangguran cukup tinggi. Inggrid menyebut permasalahan pengangguran ini dapat diatasi dengan membuka lapangan kerja baru atau membe kali para pemu da dengan ke mam puan lain yang dapat menopang mereka di dalam bersaing dengan lulusan SMA lain nya di seluruh wilayah Jabodetabek.