Sabtu 14 Sep 2019 15:30 WIB

Kemenag Sabet Dua Penghargaan Kemenkeu

Penghargaan merupakan hasil upaya sungguh-sungguh Kemenag menyajikan laporan keuangan

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Gita Amanda
Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Nur Kholis Setiawan berjalan meninggalkan gedung KPK seusai diperiksa di Jakarta, Senin (13/5/2019)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Nur Kholis Setiawan berjalan meninggalkan gedung KPK seusai diperiksa di Jakarta, Senin (13/5/2019)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menganugerahi dua penghargaan untuk Kementerian Agama (Kemenag). Penghargaan pertama diberikan sebagai apresiasi Kemenkeu atas kinerja Kemenag di bidang pengelolaan BMN dan penghargaan kedua dikantongi Kemenag atas keberhasilannya menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Penghargaan ini diserahkan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan diterima oleh Kepala Biro Keuangan dan BMN Kemenag Ali Irfan di Jakarta. "Kita bersyukur atas penghargaan ini, khususnya opini WTP yang kita raih tiga tahun berturut-turut juga penghargaan dalam pengelolaan BMN," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (14/9).

Baca Juga

Menurutnya, penghargaan ini merupakan hasil upaya sungguh-sungguh Kemenag dalam menyajikan laporan keuangan dengan prinsip pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel serta pengelolaan BMN yang tertib. Nur Kholis berharap, prestasi ini tidak hanya harus dipertahankan, tapi juga terus ditingkatkan kualitasnya.

"Ini tidak mudah, dengan jumlah satker yang mencapai 4.590 satker," ujar Sekjen.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Biro Keuangan Kemenag Ali Irfan. Menurutnya, penghargaan yang diraih tak terlepas dari peran sungguh-sungguh pengelola keuangan, BMN dan operator yang tersebar di ribuan satuan kerja yang dimiliki Kemenag.

"Kami melakukan strategi jemput bola untuk mengawal pelaporan keuangan maupun pengelolaan BMN agar sesuai dengan target yang ditetapkan," jelas Ali.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali berharap Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan dapat lebih bersinergi dalam meningkatkan penyelenggaraan ibadah haji di tahun mendatang.

“Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mendapat apresiasi baik dari internal dan eksternal, kesuksesan ibadah haji tahun ini berkat sinergi yang sangat bagus antara Kemenkes dan Kemenag,” tutur Nizar dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (14/9).

Nizar menjelaskan, saat ini telah terjalin sinergi antara keduanya, namun masih dalam taraf koordinasi dan konsolidasi. Dia berharap nantinya akan ada akulturasi antara Kemenkes dan Kemenag.

Strategi jemput bola ini menurutnya dilakukan dengan menurunkan tim-tim ahli akuntansi ke seluruh satker guna melakukan klinik akuntansi (coaching clinic). Strategi ini menurutnya cukup berdampak.

"Hasilnya dua penghargaan tersebut berhasil di raih Kemenag," tandas Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement