Jumat 13 Sep 2019 16:48 WIB

MER-C: Rakyat Myanmar Bangga dengan RS Indonesia-Myanmar

RS Indonesia-Myanmar diinisasi MER-C bekerjasama dengan PMI dan Walubi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Presidium Mer-C Sarbini Abdul Murad
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Presidium Mer-C Sarbini Abdul Murad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Persahabatan Indonesia-Myanmar di Myaung Bwe Village, Mrauk U Township, Rakhine State, Myanmar sudah hampir selesai. 

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyampaikan masyarakat Myanmar bangga dengan RS Persahabatan Indonesia-Myanmar.  

Baca Juga

"Mereka (rakyat Myanmar di sekitar lokasi RS) sangat berterimakasih terhadap rakyat Indonesia, mereka bangga dengan adanya rumah sakit tersebut," kata Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad kepada Republika.co.id, Jumat (13/9).  

Sarbini menyampaikan, RS yang dipersembahkan masyarakat Indonesia untuk masyarakat Myanmar bukan RS kecil tapi RS yang lumayan besar untuk warga setempat. Karena itu mereka merasa bangga dan berterima kasih kepada masyarakat Indonesia.

Diketahui, RS Persahabatan Indonesia-Myanmar dibangun rakyat Indonesia, MER-C, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi). Di sekitar RS terdapat etnis Rohingya yang beragama Islam dan masyarakat Budha.

Sarbini menegaskan bahwa RS Persahabatan Indonesia-Myanmar adalah simbol kebhinekaan Indonesia. MER-C berharap masyarakat Myanmar bisa belajar dari filosofi kebhinekaan. 

Sebab dengan filosofi itu, kata dia, Indonesia yang negerinya majemuk bisa hidup rukun dan tidak saling bertikai antaragama-agama. "Jadi dalam pembangunan RS tersebut ada pesan perdamaian," ujarnya.

Sarbini juga menyampaikan, pembangunan bangunan utama RS Persahabatan Indonesia-Myanmar sudah 98 persen. Sementara Pembangunan kamar jenazah sudah sekitar 60 persen. Alat-alat kesehatan belum masuk ke RS, sementara ini pihak PMI yang akan mengurusnya.  

Alat-alat kesehatan akan dibeli dari Myanmar dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat di sana. Setelah ada alat-alat kesehatan, Insya Allah RS tersebut akan diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

“Waktu peresmian masih tentatif, bisa beliau (pak JK) saat masih menjabat wakil presiden atau bisa setelah itu," jelasnya.

MER-C berharap peresmian RS Persahabatan Indonesia-Myanmar bisa pada akhir jabatan JK sebagai Wakil Presiden. 

MER-C juga menyampaikan, masyarakat Indonesia bisa menyalurkan donasi lewat MER-C dan PMI untuk mendukung pembangunan RS di Rakhine State. Dukungan dari masyarakat bisa digunakan untuk membeli alat-alat kesehatan RS.

Sarbini menyampaikan, bila dana yang terkumpul lebih maka bisa digunakan untuk memberi pelatihan dokter-dokter yang akan bekerja di RS Persahabatan Indonesia-Myanmar. 

MER-C berencana mengirim tenaga kerja dari RS itu ke sejumlah RS di Indonesia supaya mereka belajar. "Supaya mereka bisa lihat dokter di Indonesia bisa bekerja profesional, melayani tanpa membedakan agama pasien apa, perlu juga kita memperkenalkan ini pada dokter-dokter Myanmar," ujarnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement