Jumat 13 Sep 2019 02:55 WIB

Temui JK, MUI Sampaikan Perkembangan RS Indonesia di Hebron

Dalam waktu dekat panitia pembangunan RS akan melakukan peletakan batu pertama

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Panitia Pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron (RSIH) yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (12/9).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Panitia Pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron (RSIH) yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron (RSIH) yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (12/9). Kedatangan mereka untuk menyampaikan perkembangan pembangunan RSIH yang akan dibangun Indonesia di Hebron, Tapi Barat, Palestina.

Ketua Panitia Pembangunan RSIH yang juga Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, dalam waktu dekat panitia pembangunan RS akan melakukan peletakan batu pertama RSIH.

Baca Juga

"Kami laporkan pada Bapak Wapres, insyaallah kami akan berkunjung ke lokasi RSIH dalam waktu dekat, karena memang sudah ada dana yang terkumpul cukup untuk melakukan dan membiayai peletakan batu pertama," ujar Muhyiddin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/9).

Muhyiddin juga menyampaikan perkembangan pengumpulan dana atau fundraising untuk pembangunan RSIH. Meskipun belum sesuai target yakni sekitar Rp 90 miliar, namun jumlah yang terkumpul sudah bisa untuk memulai pembangunan awal rumah sakit khusus pemulihan trauma (trauma healing) tersebut.

"Insyaallah peletakan batu pertama RSIH ini adalah bukti bahwa kita punya komitmen tinggi untuk menyelesaikan bangunan tersebut dalam waktu dua tahun lamanya," kata Muhyiddin.

Ia berharap setelah peletakan batu pertama RSIH di Tepi Barat, nantinya akan banyak pihak yang berpartisipasi dalam pembangunan tersebut. Apalagi, MUI bersama sejumlah lembaga filantropi telah berkomitmen untuk pembangunan RSIH, di samping juga bantuan dari Pemerintah.

"Mudah-mudahan dengan adanya peletakan batu pertama nanti semangatnya semakin meninggi, menguat. Karena masyarakat juga akan tahu," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut meresmikan program penggalangan dana untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron (RSIH) Palestina, Kamis (2/5). JK juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai inisiator pembangunan, bersama Filantropi untuk pembangunan RSIH yang akan dibangun di Tepi Barat, Palestina.

JK dalam sambutannya memastikan Pemerintah akan mendukung pembangunan RSIH yang akan diperuntukan bagi pasien trauma dan korban dari tentara zionis Israel tersebut.

"Mengenai pembangunan RS ini, pemerintah tentu akan turut bersama-sama, tapi karena ini baru mulai tentu Pemerintah juga nanti akan melihat perkembangan, tapi pemerintah pasti bantu dan akan bangun juga," ujar JK di Ballroom Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Kamis (2/5).

JK pun mengajak masyarakat untuk ikut andil dalam membantu pembangunan RSIH yang membutuhan 7 juta dollar USD atau setara Rp 98 miliar. JK pun optimistis animo masyarakat yang hendak menyisihkan uangnya untuk membantu bangsa Palestina.

Dalam kesempatan itu, sejumlah lembaga filantropi yang ikut menandatangani bantuan pembangunan RSIH Palestina antara lain Baznas, Islamic Dakwah Fund MUI, Dompet Dhuafa, Laziz NU, Laziz Muhammadiyah, Lembaga Zakat Al Azhar.

Rencananya rumah sakit Indonesia di Hebron, Tepi Barat akan dibangun di tanah wakaf seluas 4000 meter persegi. Rumah sakit yang diperuntukan untuk rumah sakit penyembuhan trauma itu akan menelan biaya tujuh juta dollar Amerika dan sepenuhnya dibiayai oleh MUI dan lembaga filantropi Indonesia.

Rumah sakit yang akan dibangun empat lantai itu ditargetkan selesai dalam dua tahun. Menurutnya, pembangunan rumah sakit cukup mahal karena seluruh bahan bangunan dari luar Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement