REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung mengumpulkan donasi dari masyarakat untuk membantu kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Kaliawi, Kota Bandar Lampung. Hermawan, staf komunikasi ACT Lampung mengatakan, kebakaran tersebut terbesar dalam lima tahun terakhir.
Menurut dia, korban kebakaran sebanyak 13 rumah di kampung RT 8, 9, dan 10 Gang Cirius III Jalan Raden Fatah Kaliawi saat ini masih mengungsi di Musholla Nurul Amal dan rumah saudaranya. “Mari bantuk kebutuhan sembako, pakaian baru, perlengkapan tidur, dan lainnya melalui ACT Lampung,” kata Hermawan yang meninjau lokasi kebakaran.
Diketahui, belasan rumah warga di kawasan padat penduduk Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung terbakar, Kamis (5/9) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun penduduk terpaksa mengungsi di Musholla Nurul Amal.
Berdasarkan keterangan warga setempat, asal api diduga dari sebuah rumah warga di Gang Cirius III, Jalan Raden Fatah, Kaliawi. Api terus menjalar hingga membakar rumah sekitarnya. Diduga api berasal dari lilin, karena saat itu kondisinya sedang mati listrik.
Menurut Salkan, salah seorang ibu yang rumahnya ikut terbakar, kejadiannya pada pukul 00.05 saat ia terbangun. Ia mendengar adanya suara api membakar kayu. Ia terbangun dan langsung keluar rumah. Di luar api sudah menjalar.
Sony, salah seorang pemuda di lokasi kebakran menyatakan, api menjalar ke rumah warga, pihak Pemadam Kebakaran yang datang bersama warga berupaya memadamkan api. Lokasi kebakaran yang berada di bukit, jalan yang terjal, dan sempit, membuat petugas dan warga kesulitan. “Lagi pula angin kencang,” katanya.
Kepala BPBD Kota Bandar Lampung Syamsul Rahman mengatakan, kebakaran yang melanda pemukiman penduduk di Kaliawi membuat pihaknya menurunkan tujuh unit mobil damkar. “Namun, petugas kesulitan menembus lokasi karena ketinggian mencapai 50 meter,” katanya.
Korban kebakaran yang rata-rata ibu-ibu, anak-anak, dan beberapa bayi terpaksa masih mengungsi di Musholla Nurul Amal Jalan Raden Fatah. Diketahui, api berasal dari rumah Mami (RT 10), kemudian menjalar ke rumah sekitarnya hingga ke RT 9. Rumah-rumah yang terbakar rata-rata masih semi permanen terbuat dari kayu.