REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Rumah Zakat pukul 09.00 WIB-12.00 WIB mengadakan penyuluhan siaga bencana, di kantor kelurahan Kedaung, Kemiling Bandar Lampung. Pelatihan ini di ikuti oleh masyarakat dari anak-anak hingga orang tua.
Pelatihan ini diadakan mengingat secara geografis, Indonesia kerap dilanda bencana. Indonesia mempunyai resiko bencana alam paling besar karena terdiri dari ribuan pulau dan aktifitas lempengan.
"Gempa bumi sangat sulit dideteksi tanda-tanda awalnya. Namun, ada cara paling sederhana untuk mendeteksi tanda-tanda gempa yaitu menaruh kaleng bekas susu krimer yang telah diisi beberapa butir kelereng dan menaruhnya di atas lemari,” ujar Gatot Sugianto (BPBD) sampaikan.
Lebih banyak hal lagi yang Gatot sampaikan mulai dari prabencana gempa bumi, penanganan kebakaran bahkan tentang keamanan kompor gas. Semua peserta yang terdiri dari ketua lingkungan, ketua RT, relawan Rumah Zakat, dan warga setempat sangat antusias dan aktif.
Dengan kegiatan ini, di harapkan masyarakat Indonesia tidak hanya memiliki kepedulian yang besar membantu meringankan korban bencana alam. Akan tetapi agar siap menjadi pelopor dan relawan siaga bencana.
Layanan tanggap bencana BPBD Bandar Lampung dapat menghubungi nomor 0721-252741.
Tarmi (60 tahun) mengaku sangat antusias mengikuti penyuluhan siaga bencana yang di adakan oleh Rumah Zakat. Menurutnya kegiatan ini sangat bagus dan membangkitkan semangat dan spirit kepedulian terhadap bencana alam.