Kamis 05 Sep 2019 14:35 WIB

MUI Ingatkan Asing tak Intervensi Masalah Papua

MUI meminta semua pihak menahan diri dan tak terprovokasi.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah bijak dan tegas terkait masalah Papua. 

MUI menyarankan pemerintah melakukan pendekatan dialog sosiokultural atau sosial budaya, penegakan hukum, dan hak asasi manusia (HAM).  

Baca Juga

"Masalah Papua harus ditangani secara serius dan hati-hati dengan mencari solusi yang konprehesif sehingga tidak menimbulkan ekses negatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Wakil Ketua Umum MUI, KH Zainut Tauhid Sa'adi kepada Republika.co.id, Kamis (5/9).  

Kiai Zainut menyampaikan, MUI memberikan apresiasi kepada aparat keamanan baik kepolisian maupun TNI yang mengambil langkah cepat dan tegas memulihkan ketertiban dan keamanan di masyarakat. Selanjutnya MUI meminta kepada kepolisian untuk menangkap dan memproses hukum kelompok yang memicu kerusuhan atas tindakan rasis terhadap masyarakat Papua. Termasuk menangkap aktor intelektual dan provokator kerusuhan yang ingin memecah belah masyarakat Papua.

MUI juga mendorong untuk diselenggarakan dialog antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang melibatkan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. 

Sebab mereka yang menjadi representasi masyarakat Papua untuk menemukan solusi dan pemecahan masalah. Sekaligus dapat mengakomodasi aspirasi seluruh kelompok kepentingan di Papua. Sehingga mendapatkan solusi yang adil, manusiawi, konprehensif, dan bermartabat.

"MUI meminta kepada masyarakat untuk ikut membantu menjaga suasana aman dan damai di Papua, kepada pihak asing MUI minta untuk tidak melakukan tindakan provokasi yang dapat memanaskan situasi di Papua, dan kepada semua pihak MUI minta untuk membantu mendinginkan suasana agar masalah Papua dapat segera di atasi dan dicarikan solusinya," ujarnya.

Fuji E Permana

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement