REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung akan bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengembangan destinasi wisata baru. Wisata edukasi nuklir akan menjadi wisata baru yang bisa dikunjungi masyarakat di Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyambut baik dan mendukung pengembangan wisata nuklir ini. Dengan konsep wisata, maka istilah nuklir tidak lagi diartikan sebagai sesuatu yang menakutkan.
“Ini jadi sebuah titik tempat untuk kunjungan wisatawan. Karena itu kan pusat sains teknologi nuklir. Nuklir itu kan asumsi bom, serem, ternyata bisa dimanfaatkan kepada program yang bermanfaat,” kata Oded di Balai Kota Bandung, Rabu (4/9).
Oded mengatakan Batan sedang membangun gedung yang menjadi pusat edukasi nuklir. Nantinya ini akan dibuka sebagai wisata edukasi yang bisa diakses oleh wisatawan dan masyarakat. Lewat wisata tersebut, maka akan dipaparkan pemahaman tentang nuklir.
Ia mengatakan Pemkot Bandung mendukung adanya potensi pariwisata baru yang dikembangkan. Karenanya ia pun menunjuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk menindaklanjuti kerjasama tersebut.
“Saya arahkan kerjasama bisa dengan dinas terkait dinas pariwisata. Ini luar biasa bagus,” ujarnya.
Kepala Disbudpar Kota Bandung Dewi Kaniasari mengatakan wisata edukasi ini merupakan inisiasi dari Batan. Pemkot Bandung dalam hal ini akan membantu untuk mempromosikan sebagai destinasi wisata baru.
Ia menyebutkan konsep wisata nuklir ini layaknya museum edukasi lainnya. Harapannya ini bisa menjadi wisata teknologi yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat.
“Ini seperti museum teknologi bahwa nukir sebagai alternatif energi. Nanti kapasitasnya sekitar 100 orang. Ini kesempatan Kota Bandung kita ada obyek wisata baru untuk wisata edukasi,” tuturnya.
Tak hanya promosi, pihaknya juga akan membantu pengembangan wisata di sekitar Batan. Bertempat di Kecamatan Coblong, terdapat berbagai destinasi wisata lainnya yang juga menjadi favorit wisatawan, mulai dari Kebun Binatang, Babakan Siliwangi, hingga kawasan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia mengajak industri pariwisata untuk bia melirik potensi tersebut. Dengan adanya rencana wisata baru maka bisa menjadi titik wisata baru yang ditawarkan kepada wisatawan yang datang ke Bandung.
Camat Coblong, Krinda Hamidipradja sebelumnya juga mengatakan bahwa diperkirakan wisata ini bisa dibuka pada September atau Oktober ini. Menurut Krinda, masyarakat bahkan wisawatan mengetahui mengenai teknologi nuklir. Ini bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas tentang nuklir.
Nantinya, kata Krinda, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk pengopersian Bandros (Bandung Tour On Bus) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk membantu promosikan kawasan tersebut.
"Rencananya menggunakan Bandros ke tempat wisata dan akan diarahkan ke Batan. Di sana wisatawan bisa menggali ilmu mengenai nuklir. Sekitar 1-2 jam bisa mengetahui potensi di sana dan menjadi edukasi bagi masyarakat," tuturnya.