REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim Prof KH Didin Hafidhuddin melihat semangat beragama umat Islam di Indonesia sedang meningkat. Maka pemerintah perlu memperhatikan dan meresponsnya supaya tercipta kehidupan yang lebih baik di negeri ini.
Kiai Didin mengatakan, pemerintah harus peka dengan keinginan umat yang ingin mengamalkan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Supaya tercipta kehidupan yang tenang dan baik di negeri ini. Maka umat Islam yang sedang semangat beragama jangan dicap ekstrem dan radikal.
"Jadi umat Islam jangan dicap macam-macam bahkan yang sering ke masjid harusnya didorong, jangan dituduh ekstrem dan radikal, saya kira itu tuduhan yang sangat naif yang tidak pantas dikembangkan," kata Kiai Didin kepada Republika, Rabu (4/9).
Menurut Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, seharusnya para pejabat pemerintah mempelopori semangat beragama untuk dijadikan contoh bagi anak-anak muda dan mahasiswa. Jangan justru sebaliknya mengembangkan tuduhan ekstrem dan radikal kepada umat yang sedang semangat beragama.
Kiai Didin juga mengingatkan pemerintah agar mendorong perkembangan industri halal dengan sebaik-baiknya supaya kehidupan masyarakat bangsa Indonesia lebih baik. Juga supaya makanan masyarakat Indonesia adalah makanan halal dan pakaiannya halal. Dia juga berpesan agar keadilan sosial dan hukum harus ditegakkan pemerintah dengan sebaik-baiknya. Sebagai respon pemerintah terhadap meningkatnya semangat beragama umat.
Ia mengungkapkan, seiring meningkatnya semangat beragama masyarakat Indonesia, masjid-masjid sekarang mulai penuh oleh jamaah yang melaksanakan shalat fardu. Masjid di kota dan di perkantoran banyak jamaah berusia muda. Munculnya semangat beragama sangat menggembirakan maka perlu dipertahankan,
"Masjid perlu juga diisi dengan kegiatan yang bermanfaat bagi jamaah misalnya kegiatan keagamaan, pendidikan, sosial dan ekonomi yang melibatkan jamaah masjid untuk masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan di masjid perlu ada supaya jamaah tidak hanya menjadi jamaah shalat tapi juga menjadi jamaah sosial. Maka diperlukan peran Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau pengurus masjid untuk membuat berbagai kegiatan bermanfaat di masjid. Selain itu, kegiatan di masjid dan di luar masjid harus dibuat terhubung. Maka diperlukan peran pemerintah karena yang punya kapasitas, otoritas dan kemampuan itu adalah pemerintah
Mengenai pemicu meningkatnya semangat beragama umat. Menurut Kiai Didin, kesadaran dari dalam hati masing-masing umat yang memicunya. Kondisi di luar diri juga telah mendorong orang-orang tertentu untuk lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.
"(Kondisi di luar seperti) kehidupan yang tidak adil, ketidakjelasan keadilan, dan pengkhianatan, bagi sebagian orang akan menyebabkan semakin dekat dengan masjid dan Allah, kita lihat kegalauan masyarakat, kegalauan ini tak mungkin bisa diatasi kecuali dengan semakin dekat ke masjid (dan Allah)," jelasnya.