Kamis 05 Sep 2019 09:00 WIB

Ponpes Sains Salman Assalam: Santri Hafal Ayat-Ayat Sains

Pesantren Sains Salman Assalam memang mempunyai juga program tahfiz.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Santri
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Santri

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--- Santri Pondok Pesantren Sains Salman Assalam tak hanya mempelajari literatur-literatur keislaman serta sains. Pesantren ini juga menekankan pada santrinya untuk menghafal Alquran terutama ayat-ayat yang berkaitan dengan sains. 

“Ayat-ayat tentang sains itu wajib dihafalkan, itu sebagai sumbernya,” tutur pimpinan Ponpes Sains Salman Assalam Ustaz Warso Winata saat berbincang dengan Republika,co.id, Rabu (4/9). 

Pesantren Sains Salman Assalam memang mempunyai juga program tahfiz. Di sini, setiap santri minimal harus mampu menghafal 5 juz untuk lulus dari pesantren. Pesantren juga mempunyai jamiyatul hufadz yakni semacam kelompok santri yang mengikuti program tahfiz lebih dari 5 juz atau bahkan sampai 30 Juz. Bahkan untuk dapat mengikuti Ujian Nasional seorang santri harus terlebih dulu menyetorkan hafalannya minimal 2 juz.

“Jadi kita pastikan Santi hafal dulu, bahkan begitupun pelajarnya lainnya kita pastikan mereka hafal mampu menyelesaikan soal,” katanya.

Pesantren Sains Salman Assalam merupakan Pesantren yang sukses mengkolaborasikan antara sistem pendidikan pesantren ala pesantren Gontor dengan memfokuskan pembelajaran sains. 

Di pesantren ini santri dipacu agar dapat menguasai ilmu-ilmu agama sekaligus di bidang sains. Pesantren yang berlokasi di Desa Cikalahang Kecamatan Dukupuntang, Cirebon itu pun mendorong santrinya agar bisa masuk ke berbagai perguruan tinggi negeri favorit dengan jurusan di bidang Sains.

“Kami mengkolaborasikan sains dengan sistem pendidikan pesantren Gontor dimana alumninya mampu menembus perguruan tinggi negeri favorit yang jurusannya sains. Kami ingin membuat generasi-generasi saintis,” katanya. 

Alumni Ponpes Sains Salman Assalam pun banyak yang melanjutkan studi di beberapa kampus ternama baik dalam dan luar negeri, seperti ITB, ITS, ITERA, serta UGM. Selain itu beberapa santrinya melanjutkan ke Universitas Martin Luther Jerman hingga Al Azhar Kairo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement