REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa mendistribusikan 285.600 liter air bersih ke seluruh wilayah Indonesia. Air bersih tersebut didistribusikan karena beberapa wilayah di Indonesia kekurangan air bersih.
"DMC Dompet Dhuafa telah mendistribusikan air bersih dengan total penerima manfaat sebanyak 13.408 jiwa," kata Ady Sumarna Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa melalui keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/9).
Ady mengatakan, kekeringan yang melanda Indonesia beberapa bulan ini membuat sejumlah wilayah kekurangan air bersih. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini sekitar 92 persen wilayah Indonesia mengalami musim kemarau.
"Bahkan sejumlah wilayah di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sudah menghadapi kekeringan ekstrim di mana hari tanpa hujan lebih dari 60 hari," katanya.
Ady mengatakan, Dompet Dhuafa melalui kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia telah membagikan air secara gratis yang dikenal dengan program Air untuk Kehidupan, yang ditujukan untuk penduduk di wilayah yang kekeringan. Musim kemarau diprediksi berlangsung hingga Oktober 2019.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, BMKG melaporkan, musim kemarau yang terjadi pada 2019 akan jauh lebih kering. Kekeringan berdampak pada terhambatnya aktivitas warga. Bahkan hingga menyentuh aspek perekonomian warga seperti yang terjadi di Gunung Kidul, demi setetes air warga rela menjual hewan ternaknya.
Ady Sumarna salah satu tim respons DMC pada musibah kekeringan Banten mengatakan, banyak warga di sebagian daerah di Pandeglang mengungkapkan rasa kekhawatiran akan sawahnya yang berpotensi mengalami gagal panen. Selain itu, kurangnya respons cepat dari pemerintah setempat menambah kekhawatiran warga.
"Beruntung akhir pekan lalu, melalui tim DMC, tim melakukan distribusi air bersih selama 4 hari (Mulai Jumat, 30/8 hingga Senin, 2/9) kepada 1.058 Kepala Keluarga atau sekitar 3.954 jiwa di enam titik lokasi kekeringan," katanya.
Meski demikian, pasokan air yang diangkut sembilan tangki tersebut, atau sekitar 38 ribu liter air bersih, belum mampu mencukupi kebutuhan para warga sepenuhnya. Tim memastikan masih akan mendistribusikan kembali bantuan berikutnya. Menurut hasil assessment tim DMC, perlu diadakannya pembuatan sumur bor serta penampungan air di salah satu lokasi, tepatnya Desa Pasir Sedang, Kec. Picung.
Andy mengatakan, untuk merespons masalah tersebut, Dompet Dhuafa akan membuat sumur bor dan penampungan air di Desa Pasir Sedang Kecamatan Picung. Untuk masalah tempat dan RAB-nya sudah disiapkan. MenurutnyaN selain pembuatan sumur bor, tim DMC juga akan support mesin Alkon untuk membantu masyarakat pandeglang khususnya kalangan petani.
"Hal itu dikarenakan keadaan lahan sawah mulai banyak yang mengering, sehingga sangat berpotensi gagal panen jika tidak segera diairi," katanya.
Disater Management Center (DMC) Dompet Dhuafa akan terus melakukan penyaluran air bersih. Informasi terkini terkait sebaran Program Air Untuk Kehidupan Dompet Dhuafa, yaitu di 6 Provinsi (Jawa Barat, NTB, Sulawesi Selatan, Banten, Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta),8 Kabupaten (Bogor, Bekasi, Bandung, Lombok Timur, Maros, Pandeglang,Banyumas dan Gunung Kidul),15 Desa dan 15 Kecamatan dengan 13.408 jiwa penerima manfaat.
Sehingga total bantuan air bersih yakni 29 tangki 136.600 liter dengan rata-rata 20,07 liter/ jiwa. Disaster Management Center Dompet Dhuafa akan terus melakukan penyaluran air untuk membantu para warga yang mengalami kekringan di berbagai pelosok indonesia
Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Periode 01-03 September 2019, terdapat 9 provinsi ,107 kabupaten atau kota, 758 kecamatan, dan 2.620 desa atau kelurahan, 4 kabupaten tanggap darurat kekeringan yaitu Purworejo, Blora, Brebes, Lumajang dan 31 kabupaten atau kota siaga darurat kekeringan.